Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musim Angin Utara, Stok Sembako di Anambas Masih Mencukupi
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-10-2018 | 09:05 WIB
stok-sembako.jpg Honda-Batam

PKP Developer

DKUMPP Anambas saat melakukan pemantauan stok sembako di salah satu toko wilayah Tarempa. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Jelang musim angin utara, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdangangan dan Perindustrian (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas pantau ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah toko Tarempa, Kecamatan Siantan. Pasalnya, toko di Tarempa merupakan panutan ketersediaan sembako untuk Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Dari hasil pengecekan kita ke gudang milik distributor, ada stok gula sekitar 50 ton dan beras berbagai merk sekitar 140 ton. Jumlah ini masih mampu mengakomodir permintaan pasar selama satu hingga dua bulan ke depan," kata Kabid Perdagangan DKUMPP Anambas, Evi, Selasa (16/10/2018) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Evi menguraikan, sejauh ini harga kebutuhan pokok di Anambas masih terbilang normal. Sebab, transportasi laut masih rutin beroperasi.

"Harga memang dipengaruhi oleh ketersediaan barang. Dan transportasi juga sangat mempengaruhi. Karena sembako didatangkan dari Tanjungpinang dan Jakarta. Harga jual beras masih normal kisaran Rp14 ribu hingga Rp16 ribu tergantung merk. Sedangkan gula dijual Rp13 per Kilogram," terangnya.

Salah satu distributor mengungkapkan, pihaknya memanfaatkan sejumlah transportasi laut untuk mendatangkan sembako ke Anambas. "Kalau dari tol lau paling hanya 20 ton, sedangkan dari KM Tenang Jaya bisa mencapai 50 ton. Mungkin ke depan kami akan memperbanyak stok untuk mengantisipasi kelangkaan pada musim utara," jelas Ahong, salah satu distributor di Tarempa.

Sementara, data dari prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa, musim utara di Anambas diperkirakan terjadi sejak November hingga Februari. "Berdasarkan klimatologinya, musim utara aktif mulai bulan November hingga Februari," ucapnya.

Editor: Gokli