Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

24 Investor Berminat Ikut Tender Pengelolaan Air Dam Tembesi
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 09-10-2018 | 15:28 WIB
deputi-eko12.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Deputi IV BP Batam, Eko Budi Soepriyanto. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Proses tender pengelolaan air di Dam Tembesi berlanjut. Deputi IV BP Batam, Eko Budi Soepriyanto menargetkan, market sounding pengelolaan air itu sudah bisa dibuka pertengahan Oktober ini. Jika tidak, paling lambat akhir Oktober 2018.

"Harapan kita seperti itu. Kalau tak pertengahan ya di akhir Oktober ini," ujarnya, Selasa (9/10/2018).

Dalam market sounding, Eko menambahkan para calon investor yang sudah menyatakan minatnya, akan dipanggil lagi. Kepada mereka akan disampaikan secara resmi, syarat-syarat yang dibutuhkan untuk ikut tender pengelolaan air di Dam Tembesi.

Eko melanjutkan, saat ini sudah 24 perusahaan yang menyatakan minatnya. Selain PT Adhya Tirta Batam (ATB), Manila Water Company (MWC), Yokohama Water, juga ada keikutsertaan Moya, Salim Group. Termasuk juga dengan partisipasi dari dua badan usaha milik negara (BUMN) di China.

"Masing-masing menawarkan keunggulannya. Tapi tetap syarat utama wajib dipenuhi. Kalau ada produk unggulan, itu sebagai nilai tambah saja," kata Eko.

Kinerja pelayanan ATB saat ini, menjadi acuan untuk pengelolaan air ke depannya. Pelayanan harus lebih baik lagi, bukan sebaliknya, mundur.

Sebelumnya, Eko meyakinkan, nantinya mekanisme tender akan dilakukan secara adil. Ada beberapa aspek yang dinilai. Penilaian akan dilakukan oleh tim tersendiri untuk itu.

Dari beberapa parameter itu, dimungkinkan ada perusahaan yang tidak lulus. Eko membocorkan sedikit terkait aspek penilaian itu, menyangkut pengalaman dan keuangan perusahaan.

"Dari pengalaman. Jangan sampai kita memberikan pekerjaan kepada mereka yang tak berpengalaman. Dari finansialnya juga. Karena investasi di Dam Tembesi ini mahal," kata Eko.

Taksiran nilai investasi yang akan dipekerjakan, mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Nantinya pemenang tender akan melakukan paling tidak enam pekerjaan di sana. Di antaranya, perbaikan instalasi dari waduk atau dam, pemasangan pipa dari waduk menuju tempat WTP. Kegiatan di WTP sendiri, dari WTP ke reservoir, sampai ke kegiatan memasukkan air yang selanjutnya akan dimanfaatkan PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke rumah-rumah warga.

Eko memastikan, saat ini kondisi air di Dam Tembesi sudah layak dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan air di Batam. Airnya sudah tidak payau lagi. Kapasitas air di dam itu sebesar 600 liter per detik. Eko juga mengingatkan apabila Dam Tembesi tidak segera dioperasionalkan, hal ini akan berdampak pada 2021 mendatang dimana Batam akan kekurangan air.

Editor: Yudha