Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepri Tolak Deklarasi GSI di Batam
Oleh : Hadli
Selasa | 04-09-2018 | 18:28 WIB
azari-aliansi.jpg Honda-Batam
Azhari, Ketua Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Provinsi (kedua dari kanan) bersama rekannya pada saat konfrensi pers. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepulauan Riau menolak dengan tegas deklarasi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang akan dilaksanakan di Batam pada 6 September 2018 mendatang.

Azhari, Ketua Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepulauan Riau mengatakan, dengan semangat menjaga cita-cita bersama akan keinginan pesta demokrasi yang damai, santun tanpa saling mencela, tanpa saling menghujat, tanpa mendeskriditkan, tanpa saling menjatuhkan yang berujung pada propaganda dan provokasi.

"Yang akhirnya akan berimplikasi pada perseteruan bahkan konflik sosial. Maka dengan ini kami atas nama Aliansi Kebangsaan yang lahir dalam semangat keberagamaan, semangat pengawalan Pemilu damai tanpa cela, tanpa fitnah bahkan SARA," kata Azhari di Batam Center, Selasa (4/9/2018).

Aliansi Mengawal Pemilu Damai merupakan kelompok pemuda yang sudah terhimpun dari 70 organisasi LSM, OKP, dan Ormas di 5 kabupaten/kota se-Kepri. Di antaranya ada yang mendukung Paslon Prabowo dan Jokowi.

Aliansi ini telah menyepakati masing-masing tim untuk mendukung Paslon, bukan dengan cara menghujat Paslon lain.

Ditambahkan Azhari, penolakan yang disepakati pemuda yang tergabung dalam aliansi ini bukan semata berdasarkan pada momentum kampanye atau tidaknya deklarasi GSI tersebut dilakukan, bukan pula karena tidak menjunjung hak bersarikat dan berpendapat di muka umum.

"Tetapi penolakan yang kami lakukan bukan semata mata berdasarkan pada momentum kampanye atau tindakan deklarasi GSI tersebut, bukan pula karena tidak menjunjung hak bersarikat dan berpendapat di muka umum. Tetapi penolakan yang kami lakukan lebih memandang pada implikasi akan terjadinya perseteruan politik yang kian tajam pasca gerakan deklarasi tersebut khususnya di Provinsi Kepri," ungkapnya.

Gerakan penolakan yang dilakukan aliansi, tambahnya, sebagai anak bangsa merasa perlu kehati hatian dan sebagai langkah antisipasi akan terjadinya konflik serta benturan sosial politik di Provinsi Kepri khusnya Batam.

Oleh karena pertimbangan, katanya, maka aliansi meminta kepada aparat keamanan khususnya Polda Kepri dan pihak terkait untuk bertindak antisipasif. "Kami tegaskan dalam pernyataan sikap, kami tidak ada urusan pribadi dari figur-figur ini. Tetapi adanya agenda yang kami nilai cendrung langkah-langkah provokasi yang bisa memecah belahkan bangsa ini," ujarnya.

Editor: Gokli