Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi dan Sipir Rutan Lakukan Pencarian

Tahanan Kabur Sudah Rencanakan Pelarian Sebelumnya
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 31-01-2012 | 17:06 WIB
Tahanan_Kabur.jpg Honda-Batam

Dodo bin Bogiman tahanan yang kabur

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dua tahanan yang berhasil kabur dari sel isolasi Rutan klas II Tanjungpinang, diduga kuat sudah merencanakan pelarian sebelumnya. Hal itu diperkuat dengan persiapan dan cara keduanya menjebol platfon sel dengan cara nekat memanjat jeruji sel.

"Mereka berdua sudah sejak satu minggu lalu, berencana mau kabur, tapi teman satu sel mereka tidak memberitahukan hal tersebut ke petugas," kata Misbahudin, kepala Rutan klas II Tanjungpinang menirukan pengakuan Bayu, rekan tahanan yang kabur, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (31/1/2012). 

Berdasarkan informasi yang diperoleh batamtoday, selain merupakan residivis, kedua terpidana pencurian dan pemerkosaan yang berhasil kabur dari Rutan Tanjungpinang ini, merupakan narapidana yang dihukum di atas 1 tahun namun sempat menjadi Tahanan Pendamping (Tamping) yang dipergunakan sipir dan kepala rutan sebelumnya.

Sementara itu, Misbahudin mengaku sudah melakukan kordinasi dengan petugas kepolisian guna dilakukan pengejaran terhadap dua tahanan tersebut.

"Kita sudah lakukan koordinasi dan menyebar anggota kita untuk melakukan pencariaan dan penangkapan, mudah-mudahan keduanya akan segera dapat ditangkap," ujar mantan Karutan Tanjungbalai Karimun itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bayu, kedua napi yang nekat kabur itu mengaku akan merlarikan diri ke Senggarang, dengan cara menyewa pompong. Hal itu diperkuat dengan adanya informasi yang diperoleh petugas, dari penambang pompong yang menyatakan, ada dua warga yang tidak dikenal melihat keduanya naik pompong. Namun, hingga berita ini diturunkan pihak rutan dan polisi belum berhasil menemukan dua tahanan yang melarikan diri tersebut.

Berdasarkan data kepolisian, Anton bin Marjudin, merupakan tahanan, pencurian dengan pemberatan, dia dikenal dengan sebutan spiderman, karena keahliannya dalam memanjat suatu bangunan, untuk melakukan pencurian, sedangkan Widodo merupakan tahanan kasus cabul dan kedua pria tersebut merupakan residivis.