Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumah Kawin Kepiting dan Konservasi Juarai Lomba TTG Provinsi Kepri
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-07-2018 | 18:40 WIB
juara-ttg-kepri.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Isdianto menyerahkan hadih secara simbolis kepada pemenang lomba TTG Kepri. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Kawin Kepiting dan Lonservasi (Rompak), karya Rio Priady, terpilih sebagai juara pertama Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kepulauan Riau.

Karya inventor asal Kabupaten Bintan ini berhasil mengalahkan 29 inovasi TTG lainnya hasil seleksi dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri. Terpilihnya rumah kawin kepiting dan konservasi (rompak) ini setelah dewan juri mengumumkan hasil pemenang pada Jumat (13/7/2018) sore.

Karya Rio Priady yang mewakili kategori umum, berhak mendapat uang pembinaan senilai Rp15 juta sekaligus tiket untuk mengikuti Lomba TTG ke-20 tingkat nasional yang diselenggarakan di Bali, bersama dua pemenang lain yang terpilih dalam tiga besar.

Dalam perlombaan ini, juara kedua diraih perwakilan Poltek Batam dengan inovasi: 'Tak Bisa Nyala', inovasi kendaraan bermotor yang menyatukan antara helm dan sepeda motor.

"Jadi sepeda motor tidak bisa menyala jika tidak menggunakan helm yang sudah dirancang khusus," kata dewan juri dari Balai Pengembangan TTG LIPI membacakan pengumuman pemenang.

Setelah Poltek Batam, juara ketiga yang juga berkesempatan mengikuti ajang Lomba TTG tingkat nasional di Bali diraih SMAN 5 Karimun dengan karya pemanfaatan buah belimbing buluh sebagai pembeku getah karet.

Kemudian disusul SMAN 1 Lingga Utara dengan karya sabun dari limbah Sagu sebagai juara harapan I, SMP Nurul Jannah Natuna dengan inovasi cabe smart sebagai juara harapan II dan terkahir SMAN 2 Tanjungpinang dengan karya pembuatan garam dapur NHCL skala industri.

Lomba TTG yang digelar sejak Rabu (11/7/2018) ini ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Kepri Isdianto. Dalam sambutanya, Isdianto berharap karya pemenang yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang lomba TTG tingkat nasional akan kembali terpilih sebagai pemenang.

"Bila perlu prestasinya akan meningkat hingga ajang internasional," ujar Isdianto.

Ia berharap lomba TTG terus digelar sebagai upaya optimalisasi sumber daya alam serta memajukan ekonomi desa, meningkatkan kapabilitas dan partisipasi masyarakat. "Dengan lomba ini diharapkan masyarakat mendapat informasi mengenai TTG yang dikembangkan, sehingga ada transaksi serta pemanfaatan TTG yang dihasilkan," pungkasnya.

Editor: Gokli