Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Minta Anies Jadi Gubernur Saja, Tak Usah Ikut Pilpres
Oleh : Irawan
Selasa | 10-07-2018 | 14:40 WIB
fahri_buka_puasa6.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak maju sebagai calon presiden (capres) atau wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019. Fahri minta agar Anies tak meninggalkan jabatannya dan fokus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Fahri menegaskan, tak setuju Anies meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI yang belum genap satu tahun menjabat. Ketidaksetejuannya, kata Fahri, juga dia pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya merasa rakyat Jakarta janganlah dipermainkan seperti ini. Pilkada DKI yang lalu berdarah-darah. Bacalah tanda-tanda, jangan lupa. Saya mohon maaf, jika saya berbeda dengan kawan-kawan," kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Menurut dia, tidak perlu memasangkan Anies Baswedan untuk menghadapi Jokowi, karena ada banyak orang yang bisa menjadi presiden, jika sekedar untuk melawan Jokowi dalam debat atau Pilpres.

"Cukup jujur saja di depan publik siapapun bisa menang. Justru saya merasa presiden sekarang ringan dihadapi karena dari awal tidak jujur," kilahnya.

Bahkan, Fahri membeberkan jika sejak awal menjadi presiden, Jokowi memiliki dusta, di mana janji-janjinya banyak tidak terealisasi hingga sekarang.

"Revolusi mental, sampai kita rusak mental. Poros maritim sampai rakyat tenggelam terbengkalai. Jadi tenang saja, incumbent mudah dikalahkan," sindir politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Karen itu, Fahri menyarankan kepada Anies Baswedan sebaiknya bertugas di Jakarta sebagai penjaga gawang bersama Wakil Gubernurnya, Sandiaga Uno mendampingi untuk menuntaskan pekerjaan di Jakarta

"Mengapa? Karena PR di DKI adalah PR kebangsaan. Di kota ini ada semua jenis persoalan. Layak kita perjuangkan," ujarnya.

Memang, diakui Fahri ada anggapan jika menjadi presiden masalah di Jakarta mudah diselesaikan. Namun, faktanya meskipun Jokowi sudah menjabat sebagai Presiden RI juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk Jakarta.

"Jakarta ini memang memerlukan kepemihakan. Tapi lebih dari itu, Jakarta perlu ide, untuk itu kombinasi Anies dan Sandi Uno ideal," katanya seraya meminta Anies-Sandi jangan mencontoh pendahulu mereka yang salah.

Pemimpin yang meninggalkan pekerjaan di tengah jalan, kata Fahri, bisa dituduh egois. Karenanya, dia mengingatkan agar hal ini jangan dibiasakan.

"Saya tahu Anies itu didorong banyak orang. Tapi, sebaiknya kita meminta mereka fokus di DKI dan jangan mencontoh pendahulu mereka yang salah. Jabatan buka aji mumpung," cetusnya mengingatkan.

Fahri menilai agak ekstrem dengan pilihan rakyat, karena ia merasa rakyat yang berbondong-berbondong ke TPS memberikan suara itu adalah puncak ketulusan.

"Sehingga apa janji kita itulah yang harus dipenuhi. Berjuanglah mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka. Itu mulia. Dan, saya yakin ingatan rakyat kuat kalau kita berbuat baik pasti berkesan. Rakyat tau cara berterima kasih. Inilah yang saya percaya bahwa jabatan itu tidak usah melompat. Tunaikan saja dulu amanat. Nanti rakyat akan memilih kapan pun kita maju lagi," sarannya kepada Anies Baswedan.

Editor: Surya