Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakernas SIWO 2018 di Yogyakarta

Alokasi Dana Olahraga Seret, Prestasi pun Macet
Oleh : Fredy Lantang
Sabtu | 07-07-2018 | 12:18 WIB
djoko-pekik.jpg Honda-Batam
Ketua KONI DIY yang juga mantan Deputi Peningkatakan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto. (Foto: Saibansah)

 

BATAMTODAY. COM, Yogyakarta - Masih minimnya dana untuk bidang olahraga yang dialokasikan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, menyulitkan bagi para stakeholder dan para atlet Indonesia mengukir prestasi.

Ketua KONI DIY yang juga mantan Deputi Peningkatakan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) PWI 2018 di Hotel The Rich Jogya, Jum'at (7/6/2018).

"Dana yang dialokasikan bagi pembinaan olahraga di Indonesia memang masih tergolong kecil dibandingkan dengan negara China yang menggelontorkan dana sebesar 5 persen, Singapura 3 persen atau Filipina 3,4 persen untuk pembinaan olahraganya, kita masih di bawah satu persen dari APBN," ujar Djoko Pekik.

Demikian pula yang dirasakan di daerah-daerah lain. Dana yang dialokasikan untuk bidang olahraga jauh lebih kecil dari yang didapatkan bidang pendidikan dan bidang kesehatan.

"Rata-rata dana yang dialokasikan untuk bidang olahraga di daerah tak sampai 1 persen atau rata-rata sebesar 0,16 persen." jelas Joko Pekik.

Baca: Sekjen PWI Pusat Bongkar Rahasia Memajukan Olahraga Nasional

Seperti yang disampaikan beberapa peserta Rakernas SIWO PWI, bagaimana pemerintah mengalokasikan anggaran bidang olahraga 2 persen dari APBN atau APBD, Joko Pekik mengatakan, kalau sampai anggaran yang dialokasikan sampai 2 persen itu merupakan jumlah yang luar biasa besarnya, dibandingkan dengan yang ada saat ini tak sampai 1 persen.

Memang sulit kalau berharap sepenuhnya pada pemerintah dalam menyiapkan dana bidang olahraga, soalnya untuk olahraga dibutuhkan dana yang cukup besar dan peranan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan pihak swasta sangat diperlukan dalam membantu pembinaan bidang olahraga di negara ini.

Joko Pekik membandingkan dengan negara - negara yang mana olahraga sudah menjadi industri olahraga dengan menghasilkan dana yang luar biasa banyaknya tetapi di Indonesia memang agak sulit untuk mencapai itu.

Ditegaskan Joko Pekik, untuk di daerah-daerah, pemerintah daerah bisa membuat Perda olahraga sebagai payung hukum dalam mengalokasikan dana olahraga.

Editor: Dardani