Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakernas SIWO 2018 di Yogyakarta

Sekjen PWI Pusat Bongkar Rahasia Memajukan Olahraga Nasional
Oleh : Fredy Lantang
Jum\'at | 06-07-2018 | 11:16 WIB
sekjen-rakernas-siwo.jpg Honda-Batam
Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun saat menyampaikan pengalaman jurnalistiknya. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat, Hendry Ch Bangun mengungkapkan rahasia memacu prestasi olahraga Indonesia, khususnya pada event Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus 2018 mendatang.

"Mengapa olahraga kita tahun 30, 40, 50-an maju? Karena pada saat itu, pengusaha kita dari etnis China mengalokasikan dananya untuk olahraga. Mereka memiliki klub olahraga. Jadi, masih banyak uang di luar APBN yang bisa digunakan untuk kemajuan olahraga, ketuklah hati mereka," demikian papar Hendry Ch Bangun saat menyampaikan materinya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) PWI 2018 di Hotel The Rich Jogya, Jum'at (7/6/2018).

Baca: Sekretaris Menpora Buka Rakernas SIWO PWI Tahun 2018 di Yogyakarta

Dalam forum yang menghadirkan Ketua KONI Yogyakarta yang juga mantan Deputi Peningkatakan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto dan dipandu moderator Pemimpin Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat (KR) Octo Lampito itu, Hendry Ch Bangun menyampaikan pengalamannya sebagai wartawan olahraga Harian Kompas. "Saya mulai meliput olahraga pertama kali tahun 83 di Singapura, Sea Games, waktu itu kita kalah untuk pertama kali," ujarnya.

Ditambahkannya, menjadi wartawan olahraga, kalau bisa emosi kita itu terbawa. Waktu Lim Swi King terjatuh saat bermain di Kuala Lumpur dulu, kita semua menulis berita sambil menangis.

"Jangan cari informasi hanya pada waktu perlu saja, tapi bina hubungan yang baik dengan atlet dan pelatih. Karena cerita olahraga itu adalah cerita tentang hubungan," tegas calon Ketua Umum PWI Pusat itu lagi.

Hendry Ch Bangun juga mendorong agar wartawan menulis buku, apalagi wartawan olahraga. "Mahkota wartawan itu adalah buku. Maka, tulislah buku, sekecil apa pun. Kalau tidak, kita akan dikenang, pernah menjadi wartawan olahraga, itu saja."

Editor: Dardani