Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR akan Bahas Isu Pembangunan Kemaritiman dengan 16 Negara Pasifik
Oleh : Irawan
Sabtu | 07-07-2018 | 08:28 WIB
fadliZonk-IPPP.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - DPR RI sebagai penyelenggara pertemuan Indonenesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) akan membahas isu-isu pembangunan di bidang kemaritiman dan kelautan bagi 16 negara yang berada di kawasan pasific.

Pembangunan kelangsungan kemaritiman atau on human development and maritime sustainability tersebut akan berlangsung di Jakarta, pada 23 – 24 Juli 2018 mendatang.

"Akan dihadiri 80 % negara dari 16 negara sudah menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan IPPP ini," tegas Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen,Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Menurut Fadli, Human Development and Maritime Sustainability, itu revelevansinya dengan kepentingan bersama Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik. Sebagai negara kepulauan, isu-isu pembangunan di bidang kelautan dan kemaritiman merupakan fokus bersama Indonensia dan negara-negara yang berada di kawasan Pasifik tersebut.

Ia menjelaskan 16 negara yang akan hadir antara lain; 16 negara kepulauan yaitu Kepualuan Cook, Federasi Mikronesia, Fiji, Perancis Polinesia, Kiribati, Nahuru, Kaledonia Baru, Niue, Palau, Papua Neugini, Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Salomoon, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu.

"DPR berharap pertemuan ini dapat menjadi gerbang baru kerjasama antarparlemen yang lebih luas antara Indonesia dengan negara-negara kepulauan di Pasific. Apalagi meski negara kecil, mereka itu memiliki satu suara di PBB termasuk terkait dengan Papua Merdeka," jelas Fadli.

Fadli menambahkan kehadiran mereka sangat penting untuk mengetahui dan memahami integritas kewilayahan Indoensia dari Sabang hingga Merauke.

"Selama ini banyak negara-negara yang salah memahami Indonesia. Maka, dengan IPPP ini diharapkan benar dalam melihat teritorial Indonesia," ujarnya.

Editor: Surya