Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investor Asing Kabur Tinggalkan Tanggung Jawab

BP Batam Nilai Kasus PT Hantong Murni Perusahaan Nakal
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 05-07-2018 | 11:28 WIB
buruh-spmi.png Honda-Batam
Para buruh saat menggelar aksi demo di Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, menilai kasus yang terjadi di PT Hantong Precision Manufacturing Batam, bukan dikarenakan tidak adanya kegiatan produksi dan ekonomi. Tapi lebih disebabkan tidak adanya niat baik dari pemilik perusahaan tersebut.

Saat ini pihak BP Batam berencana menjalin komunikasi dengan kawasan industri guna memantau pemilik perusahaan yang nakal seperti kasus PT Hantong Precision Manufacturing.

"Ini kita lakukan agar dapat membangun suatu mekanisme monitoring guna mencegah hal tersebut (pemilik perusahaan kabur)," ujar Lukita, Rabu (04/07/2018).

Saat ini, Lukita mengakui, dalam mendatangkan investor, BP Batam harus bersaing dengan kawasan dan kota - kota industri lainnya seperti negara Vietnam dan Malaysia.

Mengenai hal ini pihaknya terus melakukan inovasi, tetapi harus menolak adanya ide dari dari salah satu organisasi pengusaha. Mengenai usulan uang jaminan bagi para calon investor, yang akan membuka perusahaan di Kota Batam.

"Menurut saya apabila hal ini kita jalankan saat ini, kita akan tentu semakin sulit bersaing dengan beberapa Negara tetangga," katanya.

Menurutnya, adapun langkah yang harus dilakukan oleh pihak BP Batam adalah menjalin komunikasi dengan Himpunan Kawasan Industri (HKi). Dalam menjalankan pengawasan tersebut.

Kriteria tertentu bisa diterapkan kawasan industri saat investor sudah mengisi tenant di areanya. Dengan begitu kata Lukita dapat mencengah kaburnya pemilik perusahaan.

"Misalnya si tenant sudah tidak membayar uang sewa sejak Desember tapi masih beropersi, ini sudah menjadi indikator bahwa tenant ini ada sesuatu," ucapnya.

Kasus PT Hantong Precision Manufacturing di Batuampar Batam diduga tidak membayar gaji dah THR karyawannya sebanyak 94 orang. Manajemen perusahaan ini pun kabur meninggalkan tanggung jawabnya Mei 2018 lalu.

Editor: Dardani