Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menakar Dampak Ekonomi FTZ dan KEK Bagi Masyarakat Bintan
Oleh : Syajarul Rusydy
Sabtu | 30-06-2018 | 16:52 WIB
diskusi-bintan1.jpg Honda-Batam
KDN Kepri gelar diskusi ekonomi Bintan. (Foto: Syajarul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kelompok Diskusi Nusantara (KDN) Kepri kembali menggelar dialag di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan pada Sabtu (30/6/2018). Kali ini KDN membahas dampak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) bagi masyarakat Bintan.

Menurut parwakilan KDN, Suhairi adanya kawasan KEK dan FTZ di Bintan masih menjadi pro dan kontra. Pasalnya dua kawasan yang telah dibentuk itu, belum menunjukan dampak perekonomian yang baik terhadap masyarakat.

"Meski kita sudah memiliki kawasan FTZ dan KEK yang saat ini dalam tahap proses, namun perekonomian di Kepri khususnya Bintan justru malah merosot. Dalam artian belum berfungsi sebagaimana mestinya," sebut Suhairi.

Dalam diskusi ini, KDN bersama nara sumbernya membahas tentang hal yang akan didapat masyarakat dengan adanya kawasan FTZ dan KEK.

"Jadi kita ingin tahu apa kontribusi FTZ di Bintan, nantinya hasil diskusi serta masukan dari sumber akan kita rangkum menjadi satu. Yang bakal dilanjutkan kepemerintah pusat," kata Suhairi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) dan UKM, Bintan, Dian Nusa menyampaikan kehadiran KEK di Galang Batang sudah ada sejak sekian lama. Namun tidak ada pengaruh pada masyarakat. Bukannya menurunkan harga kebutuhan, justru sebaliknya harga-harga di Bintan lebih tinggi di banding Pulau Jawa.

"Jadi harusnya ini menjadi perhatian bersama mengingat lahan yang dipakai oleh PT BAI tidak sedikit. Terlebih karena KEK ini memberikan efek negatif pada nelayan setempat," sebut Dian.

Editor: Yudha