Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Realisasi Pembangunan IPAL di Batam Sudah 15 Persen
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 30-06-2018 | 15:06 WIB
kunjungan-dubes-korsel11.jpg Honda-Batam
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom juga melakukan kunjungan guna melihat Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL), yang berada di kawasan Batam Center. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan menyampaikan progres pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau waste water treatment plant (WWTP) yang bekerjasama dengan kontraktor Hansol, sal Korsel dan pendanaan pinjaman lunak dari pemerintah Korsel saat ini telah mencapai progres 15 persen dengan pemasangan pipa telah mencapai 25 km dari 114 km.

"Realisai pembangunan IPAL dari Agustus tahun lalu hingga Mei 2018 sudah 15 persen sesuai terget dengan pekerjaan meliputi perekrutan subcon, pembuatan shop drawing, koordinasi dengan berbagai stakeholder, sosialisasi hingga pengiriman dan pemasangan pipa," ungkapnya saat pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia di Kantor BP Batam, Jumat (29/6/2018).

Menurutnya dukungan pemerintah Korsel dan penggunaan teknologi dan konstruksi jaringan pipa yang dikerjakan langsung tenaga ahli dari Korea Selatan sangat baik dan diperlukan untuk mengatasi kebutuhan air baku bagi masyarakat Batam.

"Dukungan tenaga ahli dari Korea Selatan sangat baik," kata Binsar.

Sementara, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan BP Batam kepada pihaknya. Kim menilai hubungan baik kedua negara antara Indonesia dan Korsel menunjang kerjasama yang baik dalam berbagai aspek seperti budaya maupun investasi pada kedua negara.

"saya kira dengan segala potensi Batam yang dimiliki meliputi hub logistik dan pariwisata sangat bernilai tinggi bagi perusahaan yang beroperasi di kawasan ini, apalagi didukung dengan status kawasan sebagai perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ), tentu pemerintah Korea akan konsen terhadap perluasan investasi bagi perusahaan asal Korea yang beroperasi di Batam," ucapnya.

Kim berharap bahwa Batam harus mengacu pada business friendly orientation sehingga Batam dapat menawarkan solusi agar rencana pengembangan Batam seperti logistik di Tanah Air lebih efisien dan keberlangsungan bisnis dalam menghadapi kompetisi ekonomi global.

"dengan segala infrastruktur dan fasilitas yang sudah tersedia diharapkan BP Batam untuk lebih atraktif dalam memberikan kemudahan sehingga mudah dijangkau dan tentu lebih ramah dan business friendly orientation agar mampu menarik investor-investor dari berbagai negara," harap Kim.

Editor: Yudha