Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Harus Miliki Rencana Induk Pembangunan Jangka Panjang
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 29-06-2018 | 14:52 WIB
lukita_kita15.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyebutkan Batam harus memiliki rencana induk pembangunan untuk jangka panjang.

"Dimana untuk penyusunan rencana induk pembangunan, pemerintah harus memikirkan untuk pelaksanaan pembangunan yang berlaku 15-20 tahun mendatang," ujar Lukita, Jumat (29/6/2018).

Lukita menambahkan, adanya rencana pembangunan tersebut harus menjadi kesepakatan bersama yang juga mendapatkan pengesahan dari Presiden Republik Indonesia. Sehingga ke depannya, tidak ada perubahan arah pembangunan walaupun telah ada penggantian pimpinan di BP Batam.

"Kalaupun ada perubahan bukan di intinya, melainkan hanya bersifat penambahan saja yang juga tidak telalu signifikan. Sehingga hal itu tentunya tidak terlalu menganggu rencana induk pembangunan jangka panjang, yang disiapkan untuk 15-20 tahun mendatang," ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya rencana induk ini tentu akan mengeliminasi adanya perubahan secara cepat dan mendadak yang akan menurunkan kepercayaan investor di Kota Batam, terutama yang menanamkan modal besar untuk jangka panjang.

"Ini sudah dipaparkan kepada pak Gubernur Kepri dan pak Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman," jelasnya.

Bahkan kedua menteri koordinator meminta BP Batam menyusun detail rencana pembangunan yang akan dimasukan dalam rencana induk pembangunan. Dalam hal ini, pihaknya diberi waktu tiga bulan untuk menyampaikan detail rencana tersebut.

"Secara khusus BP Batam juga bertemu dengan bapak BJ Habibie dan beliau meminta rencana induk pembangunan yang disusun harus sebagaimana rencana induk saat Batam dibentuk pertama kalinya. Beliau bahkan meminta kami untuk melakukan presentasi langsung ke Presiden Joko Widodo," kata Lukita.

Dijelaskan, untuk rencana induk akan disusun dalam bentuk rencana tata ruang dan terdapat sekitar tujuh mega proyek pembangunan yang akan masuk rencana induk. Salah satunya adalah pembangunan kota air di atas lahan reklamasi seluas 1.400 hektar dan rencananya akan menjadi Central Bussiness District (CBD) baru di Kota Batam.

"Lokasi kota air berada di Batam Center, tepat di belakang kantor BP Batam dan pelabuhan internasional Batam Centre nanti akan didorong ke depan Kota Air, sehingga kedalaman lautnya lebih memadai untuk dilabuhi kapal pesiar," pungkasnya.

Editor: Yudha