Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rupiah Menguat ke Level Rp13.896 per Dolar AS
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 01-06-2018 | 12:04 WIB
rupiah-menguat.jpg Honda-Batam
Ilustrasi penukaran uang. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level Rp13.896 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (31/5).

Posisi ini menguat 97 poin atau 0,69 persen jika dibanding dengan sesi penutupan Rabu (30/5) kemarin. Penguatan rupiah Kamis ini merupakan yang terkuat jika dibandingkan dengan penguatan sejumlah mata uang di kawasan Asia.

Sebagai perbandingan, untuk won Korea Selatan, pada perdagangan Kamis ini ditutup menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia menguat 0,25 persen, dan peso Filipina hanya menguat 0,2 persen.

Sementara itu untuk dolar Singapura, penguatan hanya mencapai 0,18 persen, baht Thailand 0,12 persen, dan yen Jepang 0,03 persen. Di Asia, hanya dolar Hong Kong dan rupee India yang melemah masing-masingnya 0,01 persen dan 0,06 persen.

Sementara mata uang negara maju kompak menguat terhadap dolar AS. franc Swiss misalnya, menguat 0,37 persen, euro Eropa menguat 0,34 persen, poundsterling Inggris menguat 0,29 persen, dolar Kanada menguat 0,2 persen, rubel Rusia menguat 0,16 persen, dan dolar Australia menguat 0,06 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan penguatan rupiah masih akan kembali terjadi pada perdagangan pekan depan.

Penguatan akan ditopang dua faktor. Pertama rilis data perekonomian China dan AS. "Kalau data ekonomi China positif, kemungkinan rupiah menguat," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (31/5).

Sementara dari domestik, satu-satunya sentimen baru yang akan menopang pergerakan rupiah pekan depan adalah rilis data inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), di mana pasar berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat seiring telah memasuki bulan Ramadan.

Data terakhir BPS per April 2018, inflasi bulanan sebesar 0,1 persen, secara tahun berjalan 1,09 persen, dan secara tahunan di angka 3,41 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani