Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investor Bakal Bangun Pabrik Rokok di Pulau Dompak
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-05-2018 | 11:28 WIB
ilustrasi_rokok1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Salah seorang pengusaha rokok asal Pulau Jawa berencana membangun pabrik rokok di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone) di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Kepala Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Tanjungpinang, Den Yealta, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, investor itu berencana mulai membangun pabrik rokok setelah Idul Fitri 1439 H.

Untuk membangun pabrik ini, dibutuhkan dukungan dari kepala daerah. Karena itu, Den Yealta rapat bersama Gubernur Nurdin Basirun, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kawasan membahas rencana tersebut.

"Pengembangan usaha ini sudah direncanakan cukup lama oleh investor ini. Tentu ini kabar baik, yang kami tindaklanjuti," ujarnya, seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri.

Ia mengemukakan investor tersebut sudah beberapa kali meninjau lokasi. Selain itu, Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Tanjungpinang sudah berulang kali menggelar rapat membahas rencana tersebut.

Total investasi yang ditanamkan diperkirakan lebih dari Rp100 miliar. Pembangunan pabrik rokok ini juga diharapkan akan menyerap tenaga kerja cukup banyak.

Selain itu, kata dia pendapatan daerah juga akan meningkat. "Pasti memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat," tuturnya.

Jika terealisasi, maka ini investasi pertama yang ditanamkan investor di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas di Tanjungpinang.

"Kami memberi kemudahan agar proses administrasi berjalan cepat sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Den Yealta mengatakan salah satu alasan investor itu tertarik membangun pabrik rokok di Tanjungpinang karena letak strategis ibu kota Kepri itu sangat strategis, berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

"Kemungkinan rokok juga diekspor ke Malaysia dan Singapura," ujarnya.

Editor: Gokli