Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Tegaskan Ikut Aturan Pusat Terkait Status FTZ dan KEK
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 22-05-2018 | 08:52 WIB
batam-sesuatu.jpg Honda-Batam
KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (dua dari kiri) dan Deputi IV BP Batam, Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya Jenderal TNI Eko Budi Soepriyatno (tiga dari kiri) saat konfrensi pers di ruang marketing centre BP Batam. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan tetap bersikap netral terkait rencana peralihan status free trade zone (FTZ) Batam ke kawasan khusus ekonomi (KEK). Meski ada penolakan dari kalangan pengusaha di Kepri, BP Batam hanya akan menjalankan apa yang telah diputuskan Pemerintah Pusat.

Hal ini disampaikan Deputi IV BP Batam, Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya Jenderal TNI Eko Budi Soepriyatno, usai melakukan rapat tertutup dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Senin (21/5/2018) sore.

"Sikap BP Batam ya netral saja. Apa yang menjadi putusan pimpinan, itu yang akan dilakukan oleh BP Batam. Kita tunggu saja keputusan yang disampaikan pimpinan di Jakarta," ungkapnya.

Memang, dalam rapat tertutup itu, peralihan status FTZ Batam ke KEK salah satu materi pembahasan Moeldoko bersama unsur pimpinan BP Batam. Meski tidak dijelaskan secara ricin, KSP seperti memberi sinyal bahwa Pemerintah Pusat akan tetap membuat kebijakan baru di Batam.

"Apakah itu perubahan di substansi atau strukturnya. Saya pikir semua kebijakan melalui tahapan dan pertimbangan. Yang pasti untuk Batam ada evaluasi, Batam yang lalu seperti apa dan Batam yang baru seperti apa," kata Moeldoko.

Dikatakan Moeldoko, status Batam acap kali diperbincangkan dalam forum Kemeneterian. Di mana, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Batam menjadi sesuatu, yang lebih dari negara-negara tetangga.

Batam ke depan harus menjadi sesuatu. Kalau ada yang setuju dan tidak setuju itu sudah biasa. Tetapi yang terpenting Presiden memiliki sebuah keyakinan, bahwa Batam ke depan itu harus menjadi sesuatu," tegasnya.

Editor: Gokli