Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Masuk Rekomendasi Ulama Kemenag, Ini Kata Ustaz Somad
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-05-2018 | 20:04 WIB
ustaz-abdul-somad.jpg Honda-Batam
Ustaz Abdul Somad. (Foto: RepublikaTV)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ustaz Abdul Somad memberikan klarifikasi terkait namanya yang tidak termasuk ke dalam 200 nama penceramah yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama RI tahun ini. Ulama populer asal Riau itu mengatakan dia tidak dimasukkan ke dalam 200 daftar nama itu karena sudah punya jadwal penuh sampai April 2020 mendatang.

Ustaz Somad memahami kalau Kemenag tak mau mengecewakan masyarakat yang mengundangnya tahun ini karena sudah tak punya waktu lagi. "Sebab Kemenag tak ingin mengecewakan masyarakat. Karena saya penuh sampai April 2020," kata Ustaz Somad melalui postingannya di Instagram yang berisi percakapannya dengan salah satu orang bertanya melalui pesan whatsapp, Sabtu (19/5/2018).

Kementerian Agama (Kemenag) merekomendasikan 200 mubaligh yang bisa menjadi rujukan di bulan Ramadhan ini. Namun, dari 200 nama itu, tidak ada nama ustaz yang tengah populer saat ini, Abdul Somad.

Dalam daftar yang dirilis oleh Kemenag lewat lamannya, kemenag.go.id, tercantum nama dan pendidikan akhir yang ditempuh para penceramah. Diterangkan pula kompetensi penguasaan bahasa para mubaligh yang sebagian besar menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab.

Dari 200 nama mubaligh itu, ada nama-nama yang sering kita lihat muncul di layar televisi seperti Abdullah Gymnastiar, Alwi Shihab, dan Didin Hafidhuddin. Ustaz yang selama ini aktif di media sosial, seperti Ahmad Musthofa Bisri pun masuk dalam daftar rekomendasi Kemenag.

Tak lama setelah menilis 200 nama mubaligh yang direkomendasikan tersebut, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Khoiruddin menjelaskan tentang tidak dimasukkannya Ustaz Abdul Somad (UAS) dan sejumlah ustaz lainnya ke dalam daftar 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag. Menurut dia, Ustaz Somad tidak bersedia dimasukkan ke daftar tersebut.

"Awalnya ada (masuk daftar). Beliau tidak bersedia untuk dimasukkan. Karena tanpa dimasuki sudah banyak yang panggil jadwal sangat padat hingga dua tahun ke depan," ujar Khoiruddin saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (18/5/2018).

Sumber: Republika
Editior: Dardani