Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Kunjungan Kepala BP Batam ke China

20 Investor Supplier Tertarik Berinvestasi di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 03-05-2018 | 11:40 WIB
lukita-dar-china.jpg Honda-Batam
Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo saat menyampaikan hasil kunjungan kerjanya dari China. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beberapa waktu lalu Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Towo melakukan kunjungan kerja ke China. Kunjungan itu tidak lain dalam menarik para investor China untuk berinvestasi di Batam.

"Kunjungan ke China macem-macem. Intinya kami menjelaskan kepada investor fasilitas yang dimiliki Batam. Dari lahan, biaya logistik, perizinan hingga insentif. Itu semua mereka (Investor) menanyakan langsung ke kita," kata Lukita di Nagoya Hill Hotel, Rabu (02/05/2018).

Dari penjelasan para investor tertarik untuk datang dan berinvestasi di Batam. Khususnya investor supplier produk Xiaomi.

"Kami jelaskan semua kemudahan berinvestasi di Batam dan mereka tertarik. Mei ini, 20 supplier produk Xiaomi akan datang ke Batam," ujarnya.

Dengan target 2 tahun 7 persen pertumbuhan ekonomi, Lukita berharap investor komponen bisa menjadikan Batam sebagai pusat logistik supplier produknya. "Kita berharap komponennya Xiaomi bisa ada di Batam," harap Lukita.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) berharap, produsen ponsel asal China, Xiaomi Inc bisa melakukan ekspansi pabrik perakitan di Batam.

Kepala BP Batam Lukita Dinasyah Tuwo mengatakan, rencana ini pernah disampaikan Xiaomi ketika salah satu perwakilannya mampir meninjau pabrik perakitan di Batam.

"Akan lebih baik kalau supplier mereka juga bisa dibangun di Batam. Lalu mereka tanyakan fasilitasnya apa jika mereka jadi ekspansi di Batam, saya sampaikan kami ada Bandara, Pelabuhan, dan bisa menjadi pusat logistik mereka," kata dia.

Menurutnya, ekspansi Xiaomi ini perlu dikejar karena ponsel ini tengah laku keras di China, India, dan Indonesia. Apalagi, kapasitas produksi pabrik perakitan Xiaomi di Batam cukup besar, yakni 1 juta unit ponsel per bulannya.

"Tetapi kalau mereka berminat, tentu mereka melihat banyak hal, bukan hanya kapasitas saja. Tapi pintu masuk juga. Ini yang mereka jajaki, dan saya bilang setiap saat kami siap berdialog mencari solusi agar mereka mau investasi di BP Batam," ungkapnya.

Perlu diketahui Xiaomi membuka pabrik perakitan di Indonesia dan bermitra dengan PT Sat Nusapersada sejak Februari 2017. Pabrik ini dibuat untuk mengikuti aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ponsel pintar melalui Peraturan Menteri Perindustrian nomor 65 Tahun 2016.

Editor: Gokli