Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rupiah Melemah, Ini Kata Presiden Jokowi
Oleh : Redaksi
Senin | 30-04-2018 | 17:52 WIB
jokowi-rupiah.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan seusai membuka Musrenbangnas dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Jakarta, Senin (30/4). (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penguatan dolar Amerika Serikat merupakan fenomena ekonomi global yang berdampak pada banyak negara di dunia. Penguatan itu membuat kurs mata uang di banyak kawasan bergejolak.

 

"Ini fenomena pasar global yang semua negara juga mengalami. Semua negara juga sedang bergejolak kursnya. Terkena dampak dari kebijakan-kebijakan, terutama kenaikan suku bunga di Amerika Serikat," ujar Jokowi sesudah membuka Musrenbangnas RKP 2019 di Jakarta, Senin (30/4).

Jokowi mengatakan, saat ini kondisi ekonomi makro masih baik. Hal itu tecermin dengan kondisi perekonomian yang masih tumbuh, inflasi terkendali, kinerja ekspor, dan defisit fiskal makin positif.

"Saya yakin fundamental kita ini baik, ada pertumbuhan, inflasi juga bisa kita kendalikan di kurang lebih 3,5 persen, kemudian juga ekspor kita masih baik, defisit neraca kita juga semakin baik. Artinya fundamental makro kita baik," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengaku tidak akan melakukan intervensi terkait urusan moneter. Ia pun menyerahkan kebijakan tersebut kepada Bank Indonesia.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada 30 April 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.877 per dolar AS. Meski begitu, pekan lalu nilai tukar rupiah sempat menembus level Rp 13.900 per dolar AS.

Sumber: Republika
Editor: Dardani