Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wakil Gubernur Kepri Beli Kapal Perang TNI AL
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 25-04-2018 | 10:40 WIB
kapal-macan.jpg Honda-Batam
Dwi Purwanto, petugas Lapas yang menjaga stand pameran kapal mengatakan miniatur kapal Macan TNI AL ini yang dibeli Wagub Isdianto (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepri, Isdianto, terpukau melihat hasil karya-karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam di Sagulung. Dalam acara pameran tersebut Isdianto tertarik dengan salah satu miniatur kapal perang hasil karya salah satu warga binaan.

Setelah memberikan sambutan, Isdianto yang baru satu bulan dilantik menjadi Wakil Gubernur tersebut sempat mengunjungi stand pameran hasil karya warga binaan yang digelar di halaman Lapas, Selasa (24/4/2018).

Setelah melihat beberapa hasil karya yang dipamerkan itu, Isdianto tertarik dengan salah satu replika mirip kapal TNI AL. Dia pun langsung menunjuk kapal perang di dalam bingkai kaca tersebut dan membelinya. "Saya mau kapal ini, bagus. Saya mau pajang di kantor," ujarnya.

Kapal perang replika yang diberi nama KRI Macan tersebut merupakan hasil karya warga binaan di Lapas Batam. Kapal mainan itu panjangnya lebih kurang 60 cm dengan bahan baku dari kayu.

"Ini merupakan hasil karya para penghuni Lapas Batam," ujar Dwi Purwanto, petugas Lapas yang menjaga stand pameran kapal kepada BATAMTODAY.COM.

Kapal yang dibeli wakil Gubernur itu harganya terbilang cukup mahal yakni Rp5 juta. Harga itu mahal kerena pengerjaan kapal itu rumit, sehingga membutuhkan waktu dua bulan untuk menyelesaikan pengerjaan kapal tersebut.

"Hargannya memang agak mahal kerena kerumitannya itu. Meskipun mahal, Bapak Isdianto tertarik. Tadi ajudan Bapak sudah kasih alamat. Kita diminta untuk mengantarkanya ke Sukajadi," ujarnya.

Selain itu ada juga kapal berkepala Naga. Kapal itu dijual dengan harga Rp8 juta. "Kapal Naga ini juga sudah laku, yang beli orang Cina," ujarnya lagi.

Selain miniatur kapal ada juga aksesori lain yang dipamerkan seperti gelang, gantungan kunci, dan lain sebagainya. Barang-barang karya para warga binaan tersebut memiliki harga bervariasi, yakni antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.

Kalapas Batam, Surianto, mengatakan pemeran yang digelar itu untuk memperlihatkan hasil karya warga binaan kepada masyarakat luas dengan harapan mereka bisa menghargai para mantan terpidana yang kemudian kembali ke masyarakat.

"Dengan perhatian seperti ini juga bisa menjadi bekal bagi para warga binaan agar nantinya setelah ke luar dari Lapas bisa diterima masyarakat seperti biasa," ujarnya.

Menurut Surianto, para warga binaan selama menjalani masa hukuman di Lapas, umumnya mau belajar untuk berubah. "Banyak yang menemukan hikmah dan kesadaran setelah di Lapas. Mereka yang terbukti siap dan mau berubah akan bisa maju dan berhasil dalam hidupnya," ujar Kalapas.

Editor: Udin