Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maling Sikat Uang Milik Keluarga Pasien

RSUD Embung Fatimah Rawan Pencurian
Oleh : Gokli/Dodo
Sabtu | 07-01-2012 | 15:15 WIB
RSUD-Embung-Fatimah.gif Honda-Batam

RSUD Embung Fatimah. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Darlainis, warga asal Padang, Sumatera Barat, harus rela kehilangan uang Rp600 ribu yang disimpannya di dalam tas setelah disikat maling saat dirinya menunggui Rusmariati, anaknya yang akan mlahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji pada Jumat (6/1/2012) kemarin.

Emrizal, anak Darlianis, mengatakan, dirinya mendatangi rumah sakit itu bersama ibunya untuk menanti kelahiran keponakannya pada Kamis (5/1/2012). 

"Malam itu saya datang sama ibu (Darlainis, red) ke rumah sakit. Saat itu ibu bawa uang Rp 1 juta di dalam tas. Tapi karena kondisi sudah malam, saya akhirnya pulang dan meninggalkan ibu bersama kakak (Rusmarianti, red) di ruang pasien," terang Emrizal di RSUD Embung Fatimah, Sabtu (7/1/2012) siang. 

Dan keesokan harinya, Jumat (6/1/2012) pagi, Emrizal menambahkan, dirinya datang ke rumah sakit. Entah seperti apa kejadiannya, Darlainis cerita kepadanya bahwa uang yang dia bawa dari kampung sudah hilang Rp 600 ribu dari dalam tasnya yang ditaruh di dalam kamar pasien. 

"Saya langsung kaget begitu ibu cerita, kalau uang yang dia bawa sudah hilang Rp 600 ribu. Begitu saya perjelas lagi, ibu cerita malam itu kakak dibawa ke ruang operasi lantaran kondisinya tidak memungkinkan untuk melahirkan normal," kata Emrizal. 

Memang, sebut Emrizal, saat Rusmarianti masuk ke ruang pasien ada juga pasien lain di dalam kamar. Tapi dari keterangan Darlainis, begitu Rusmarianti dibawa ke ruang operasi, pasien yang lain itu masuk ke toilet ditemani sang suaminya. Pada saat itu juga, petugas kebersihan rumah sakit masuk ke dalam kamar pasien untuk membersihkan kamar. 

"Saya pergi keluar saat petugas kebersihan itu datang, dan waktu itu tas saya juga tinggal di dalam kamar. Setelah selesai dibersihkan, saya kaget lantaran uang saya hilang Rp600 ribu," ujar Darlainis yang saat itu berada di samping anaknya Emrizal. 

Kejadian itu sudah dilaporkan Emrizal ke salah satu dokter di RSUD Embung Fatimah. Dokter itu menyarankan supaya korban melapor ke sekuriti yang bertugas. Pada saat melapor ke sekuriti, pihak korban dihalangi supaya jangan melapor ke polisi. 

"Jangan lapor polisi dulu mas, nanti saya bilang ke pihak manajemen RSUD," kata Emrizal menirukan larangan sekuriti yang namanya tidak dia ketahui. 

Sampai dengan saat ini, pihak korban merasa tidak terima lantaran belum ada kejelasan dari pihak RSUD Embung Fatimah terkait hilangnya uang di dalam kamar pasien tersebut.