Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Munchen Pilih Gelar Liga Champion
Oleh : Redaksi/Sky Sport
Jum'at | 30-12-2011 | 09:57 WIB
foto_Rundherum-zufrieden-Bayern-Manager-Uli-Hoeness.jpg Honda-Batam

Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness. Foto:SkySport

MUNICH, batamtoday - Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness, mengungkapkan lebih memilih untuk memenangkan trofi juara Liga Champion dibandingkan juara Bundesliga di musim ini.

 

Menjelang sepekan sebelum ulang tahunnya yang ke-60, Hoeness mengatakan hadiah terindah yang dapat ia terima di tahun 2012 adalah Liga Champion, karena laga final akan dilangsungkan di Allianz Arena.

"Sangat jarang dalam waktu setahun dimana kami bisa merasa sangat bahagia dengan sesuatu, Saya biasanya akan mengatakan bahwa titel juara Liga Jerman menjadi hal yang terpenting. Tapi kini saya ingin mengatakan, ketika anda akan mengadakan laga final Liga Champion di Munchen, dimana hal ini hanya datang sekali sepanjang karir seorang pemain, maka anda harus mencoba menjadikan hal tersebut tujuan utamanya" kata Hoeness dilansir batamtoday dari Sky Sport News, Jum'at(30/12/2011).

Hoeness merasa suasana ideal sudah menyelubungi klub asal Jerman ini untuk kembali meraih titel juara Liga Champion semenjak terakhir kalinya 10 tahun.

"Ini bukanlah mengenai berada di puncak klasemen saat masih berada di pertengahan musim dan di ajang Liga Champion, tapi juga mengenai situasi ekonomi," ujar Hoeness.

Klub berjuluk the Hollywood itu memang sudah keluar dari persoalan ekonomi. Sejumlah utang sudah berhasil dilunasi dalam jangka waktu beberapa tahun terakhir. Tidak hanya itu, situasi kondusif di dalam klub kian terasa menyusul tidak adanya konflik baik antar pemain dengan managemen atau antar pemain dengan pelatih, terutama setahun terakhir. 

"Terlalu banyak kedamaian dan keheningan di dalam klub. Tidak ada perselisihan, argumen-argumen dan tidak ada konflik besar yang terjadi, Kami sangat sukses, tapi kami ingin meraih lebih banyak kesuksesan dengan situasi ini," tuntasnya.