Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Samarinda Dirampok Saat Berlibur di Batam
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 29-12-2011 | 15:45 WIB
ilustrasi_perampokan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Aksi perampokan kembali terjadi di Batam di penghujung tahun 2011 ini, tiga warga Samarinda, Kalimantan Timur yang sedang mengisi liburan harus rela menjadi korban perampokan dan salah satunya harus dilarikan ke rumah sakit karena mendapatkan penganiayaan dari pelaku.

Peristiwa perampokan terjadi pada Rabu (28/12/2011) sekitar pukul 11.00 WIB saat korban Dina, Rosmayati dan Ahmad Yusuf ingin pulang ke Samarinda. Ketiga korban berangkat dari salah satu hotel di Nagoya dengan menumpang taksi menuju Bandara Hang Nadim, di tengah perjalanan itulah perampokan terjadi menimpa mereka.

Berdasarkan keterangan dari salah satu keluarga korban, perampokan itu terjadi di perjalanan menuju Bandara Hang Nadim, sopir taksi memberhentikan kendaraannya dan tanpa ada komando datang mobil pelaku yang didalamnya terdiri dari lima orang langsung menyekap ketiga korban masuk ke dalam mobil dan kemudian membawa ke sebuah rumah kosong di belakang Perumahan Batara Raya, Batam Centre.

"Mereka bertiga naik taksi gelap yang ada di depan hotel menuju bandara," ujar kerabat korban yang enggan namanya disebut.

Ketiga korban disekap di dalam mobil pelaku, selain itu seluruh mata korban juga ditutup dengan menggunakan lakban. Tak sampai di situ saja, korban Ahmad Yusuf mengalami patah kaki bagian kanan akibat dipukul dengan stik bisbol oleh pelaku saat melawan ketika dirampok.

"Kaki Yusuf sampai patah dipukul dengan stik bisbol ketika mencoba melawan pelaku," tambahnya.

Adapun barang-barang milik korban yang berhasil digasak kawanan perampok ini antara dua buah cincin berlian, satu gelang berlian, dua buah gelang emas, uang tunai Rp2 juta dan uang dari ATM milik korban Dina sebesar Rp20 juta serta sepuluh buah handphone. Ditaksir kerugian mencapai Rp200 juta.

"Kita menduga ada keterlibatan sopir taksi dalam aksi perampokan ini," lanjutnya.

Usai menguras harta tersebut, pelaku langsung meninggalkan korban di rumah kosong tersebut. Korban sendiri selanjutnya meminta warga setempat untuk mengantarkan mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan akibat luka patah kaki yang dialami korban Yusuf dan kemuadian membuat laporan di Mapolresta Barelang.

Siagian, salah seorang sekuriti Rumah Sakit Budi Kemulian (RSBK) kepada batamtoday mengatakan ketiga korban diantarkan oleh warga ke sana sekitar pukul 16.00 WIB dan kondisi korban Yusuf yang harus dipapah karena kakinya patah akibat dianiaya pelaku perampokan.

Pantauan batamtoday di RSBK, Kamis (29/12/2011) saat ini korban Ahmad Yusuf sedang menjalani operasi akibat penganiayaan oleh pelaku perampokan tersebut.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur ketika dikonfirmasi wartawan tentang kasus perampokan itu menyatakan hingga kini anggotanya di lapangan sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku perampokan.

"Benar telah terjadi perampokan terhadap wisatawan asal Samarinda kemarin, saat ini anggota kita di lapangan tengah melakukan penyelidikan," kata Yos singkat.