Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Ada 72 Artis Sedang Diincar Aparat Terkait Narkoba
Oleh : Redaksi
Minggu | 18-02-2018 | 19:00 WIB
siswandi_gpan.jpg Honda-Batam
Brigjen Pol. Drs Siswandi (tengah),i Pelindung Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dunia hiburan Indonesia akhir-akhir ini kerap menjadi titik fokus para penegak hukum dalam memberantas kasus penyalahgunaan narkotika.

Bukan tanpa sebab, Brigjen Pol. Drs Siswandi sebagai Pelindung Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) bahkan sudah mengantongi banyak nama.

Ia mengatakan bahwa tidak hanya artis senior, artis pemula banyak yang terindikasi terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika. Berdasarkan data pada tahun 2009, Siswandi mengatakan, setidaknya ada 100 orang terlibat dari kalangan dunia hiburan. Hingga saat ini baru ada 28 yang terjaring.

"Indikasi itu saya sudah tahu semua. Kalau dulu itu bener data totalitas 28 semuanya, kalau dulu saya bilang 100 ya, tinggal ngurangin saja. 100 kurang 28, ada 72. Senior, pemula, infotainment, model bahkan di tempat syuting juga ada," ucap Siswandi saat ditemui di kawasan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa saat ini banyak artis lain yang sedang dalam incaran aparat.

"Kemarin sudah kita informasikan juga pada aparat ada 12 orang. Di antara yang 12 itu, 4 yang sudah nyambung yang sementara mungkin dalam waktu singkat," ucapnya.

Siswandi belum mau mengungkap nama-nama itu dan hanya memberi sedikit petunjuk. Sementara itu ketika ditanyai apakah berinisial F atau B, Siswandi hanya menjelaskan bahwa nama yang menjadi incaran ini terdapat huruf tersebut.

"Di tengah-tengah hurufnya pasti ada, saya enggak bicara di awal, tapi di tengah-tengah ada. Kalau bicara awalan kalian pasti tahu soalnya. Ada senior ada keluarganya senior tapi artis juga, ada model, ada iklan," jelasnya.

Banyaknya artis yang terjerat kasus narkoba membuatnya prihatin. Dia mengimbau kepada semua masyarakat untuk tidak lagi menggunakan barang haram tersebut. Tidak hanya itu, GPAN juga memberikan fasilitas rehabilitasi tanpa melalui proses penangkapan oleh aparat jika para pengguna melaporkan terlebih dahulu.

"Kita akan obati melalui rehabilitasi tergantung mereka mintanya, kita banyak juga mitranya dari BKN nanti tinggal kita salurkan. Mau kemana, nih mau ke BNN ayo, saya kasih rekomendasi ke sana atau ke swasta ayo. Swasta itu ada yang binaan semi-semi jasmani ada yang semi rohani, ada juga yang lebih ke semi olahraga dan banyak ya," tambah Siswandi yang saat itu menggunakan baju putih bertuliskan GPAN.

Sumber: Viva.co.id

Editor: Surya