Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

70 Investor Bakal Tanamkan Modal Usaha Senilai Rp10 T di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 07-02-2018 | 11:14 WIB
investor01.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pengurus Kadin Kepri bersama Kepala BP Batam mendampingi pengurusan izin investasi PT Royal Newport Plastic di MPP Batam Center. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri menyambut baik tahun 2018 sebagai tahun berinvestasi. Sebab, ada sekitar 70 investor asing yang akan masuk ke Batam untuk menanamkan modalnya.

Puluhan perusahaan itu ditargetkan akan masuk sepanjang 2018. Mereka akan masuk secara bertahap, dengan estimasi total investasi mencapai Rp10 triliun.

Salah satu perusahaan yang sudah bergabung yaitu, PT Royal Newport Plastic.

"2018 tahun investasi, totol 70 perusahan. Karena nilainya mencapai Rp10 triliun. Hari ini ada lagi investor yang masuk," ujar Ketua Kadin Kepri Ahmad Ma'ruf Maulana, Selasa (6/2/2018) sore saat mendampingin investor PT RNP di mall pelayanan publuk (MPP) Batam Center.

Ma'ruf yakin dengan jumlah investasi mencapai Rp10 triliun, maka optimis target Badan Pengusahaan dua tahun 7 persen akan tercapai.

Ia mengaku 70 investor yang akan masuk berasal dari berbagai negara, seperti Jepang, Taiwan dan Amerika yang berinvestasi di Tingkok.

"Rata-rata investor yang masuk dari industri plastik. Karena di China tidak boleh indstri plastik, perusahan Jepang dan Amerika yang investasi di China terpaksa keluar. Kita mendapatkan dampaknya," ujar Ma'ruf.

Ia juga berjanji akan terus promosikan Badan Pengusahan (BP) Batam ke investor yang berada di China, Jepang. Agar mereka bisa menanamkan modal serta berinvestasi di Batam.

"Dengan program i23j BP Batam sangat memudahkan investor. Kami juga senang, karena mereka investor yang sudah masuk dari PT RNP bahkan mau berkerja langsung," ujarnya.

Terkait lahan dalam membawa 70 investor yang akan masuk ke Batam kata Makruf, akan berkordinasi dengan kawasan industri yang ada. Ia mengakui lahan menjadi permasalahan BP Batam dalam berinvestasi.

"Kami akan manfaatkan kawasan-kawasan industri yang masih kosong. Contoh di Tunas, Kawasan 2.000 Puri, intinya kami akan berkordinasi dengan kawasan industri, kita masih manfaatkan lahan yang ada," pungkasnya.

Editor: Gokli