Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dialog Keluarga Besar Apindo

Atasi Persoalan Ruli, BP Batam akan Bangun Rumah Susun
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 03-02-2018 | 08:14 WIB
dialog-terbuka-apindo11.jpg Honda-Batam
Dialog terbuka antarpara pengusaha, BP Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, di Planet Holiday Kamis (01/02/2018) pukul 20.00 Wib (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polemik permasalahan lahan yang masih sengketa atau diduduki rumah liar (Ruli) dikeluhkan para pengusaha. Keluhan itu disampaikan dalam dialog keluarga besar Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, di Hotel Planet Holiday, kemarin malam.

Santi, pengusaha property di Batam ini mengeluhkan belum selesainya permasalahan ruli oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Selama ini BP selala mendesak agar lahan yang sudah dialokasikan ke pengusaha untuk dipergunakan dalam berinvestasi.

"Kami selalu didesak BP segera mempergunakan lahan, tapi di satu sisi masih banyak rumah liar. Kalau kami yang bertindak akan menimbulkan keributan. Kami minta BP segera selesaikan permasalahan ruli," kata Santi mengeluhkan rumah liar yang menghambat investasinya.

Menanggapi hal itu, Kepala BP Batam, Lukita Tuwo, mengatakan sudah mencari jalan artenatif dalam menyikapi hal tersebut. Salah satunya, mengajukan pembangunan rumah susun ke Kementerian RUPR.

"Alhamdulilah kami dan Wali Kota sepakat menyelesaikan permasalahan ruli. Saya akan ajukan ke Kementerian RUPR untuk membangun rumah susun. Tapi pengusaha harus sabar, kami janji akan selesaikan masalah sosial," ujar Lukita.

Sebagai contoh rumah liar yang akan direlokasi ke rumah susun, katanyanya lagi, dimulai dari ruli di Baloi Kolam. Lukita menilai permasalahan investasi di Batam, salah satu kuncinya menyelesaikan permasalahan lahan.

"Lahan adalah kunci menyelesaikan masalah investasi. Kami akan komit menyelesaikan isu terkait lahan. Begitu juga kepastian lahan itu sendiri. Kami juga tidak ingin lahan-lahan itu terbengkalai, karena sampai sekarang masih ada 6 ribu hektar lahan yang belum dibangun. Untuk itu kami mencari solusi terbaik dalam bentuk mengajak dialog bersama," pungkasnya.

Editor: Udin