Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terlalu! Buat Kebutuhan Hidup di Batam, Edy Curi Kotak Amal dari Masjid ke Masjid
Oleh : Yosri Nofriadi
Minggu | 07-01-2018 | 17:30 WIB
edy_pencuri_kotak_masjid.gif Honda-Batam
Edy Maulana babak belur dihajar warga saat ketahuan mau mencuri kotak amal di Masjid Al Baitul A'la di Perumhan Griya Pratama, Batuaji Batam (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Edy Maulana (21) babak belur dihajar massa karena tertangkap hendak mencuri sebuah kotak amal di Masjid Al Baitul A'la di Perumuhan Griya Pratama, Keluarahan Buliang, Kecamatan Batuaji Batam, Minggu (7/1/2017) pagi.

Akibatnya, pelaku mengalami luka cukup parah hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk mendapatkan pengobatan medis.

Menurut informasi yang didapatkan, saat pelaku masuk ke dalam mesjid, dia mencoba mengangkat dan menarik kotak Infak yang terikat dengan rantai besi ke tiang masjid. Aksinya itu terlihat oleh salah seorang warga.

Melihat hal tersebut, warga memberitahu kepada warga lainnya, ada orang yang sedang berada di dalam mesjid dan berusaha untuk mengambil kotak infak.

"Pelaku mau menarik kontak infak kemudian warga terikak maling,"ujar Hendri, salah seorang warga Perumahan Griya Pratama.

Hendri mengatakan, atas teriakan itu warga sekitar terbangun dan ikut mengejar Edy yang berusa melarikan diri. Warga yang geram langsung menghakimi Edy hingga babak belur.

"Pelaku diserahkan ke polisi yang sedang patroli di tempat kejadian," ujar Hendri.

Saat berada di dalam jeruhi besi Polsek Batuaji, Edy tampak menyesali perbuatnaya. Selain itu dia juga harus menahan rasa sakit di bagian tubuhnya usai dihakimi massa.

Edy mengaku nekat mencuri uang kotak amal karena tak punya uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya haus dan lapar pak, di depan Masjid lihat kotak amal ada isinya uang saya coba ambil. Belum berhasil ambil uang sudah keburu ketangkap warga," ujar Edy sambil menahan sakit.

Edy mengaku, sudah sering mencuri uang kotak amal di sejumlah kotak amal masjid. "Sudah tiga kali ambil uang kotak amal. Tapi yang tertangkap baru sekarang," ujarnya

Edy menceritakan, dirinya baru enam bulan di Batam. Dia terpaksa merantau karena semua kebutuhan hidup di Kampung halamanya Sumatra Utara kurang memadai, apalagi kedua orang tua Edy sudah meaningal.

"Setelah ayah saya meninggal, disitulah saya ditawarin pekerjaan oleh rekan saya yang tinggal di Batam," ujar Edy lagi.
Tanpa berpikir panjang, Edy nekad datang ke Batam untuk mendapatkan pekerjaan. Selama di Batam Edy tinggal bersama temanya itu di Perumuhan Bumi Kecana Batuaji.
"Dari kampung saya bawa uang Rp 5 juta, uang ini sebagai pegangan sampai dapat kerja, apalagi saya tak punya keluarga di Batam," jelasnya.

Namun, selama Edy di Batam pekerjaan yang di janjikan temanya itu tak kunjung di dapat, karena Edy tak memiliki ijazah SMA.

"Pekerjaan yang di janjikan itu harus memiliki ijasah minimal SMA, sedangkan tamatan saya hanya SD," ujarnya.

Edy, sudah mulai putus asa hidupnya pun terombang ambing. Uang sebanyak Rp 5 juta yang dibawa dari kampung pun sudah habis. Bahkan temannya yang menjanjikan pekerjaan itu juga sudah tak peduli lagi kepadanya.

"Mungkin karena numpang terus sedangkan saya tak memiliki pekerjaan. Saya sudah berusaha cari kerja sesuai dengan tamatan saya, tapi tetap juga tak ada," ujarnya Edy.

Sekali mencuri kotak amal, Edy mengaku, kebutuhanya untuk beberapa hari bisa terpenuhi. Jika kebutuhan itu sudah habis, dia akan kembali ke masjid untuk mencuri kotak Amal. Hal itu membuatnya ketagihan untuk melakoni pekerjaan itu.

"Sebenarnya saya sudah takut, tapi rasa takut itu terpaksa saya lawan karena perut sejengkal ini," ujar Edy

Sementara itu, Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko membenarkan kejadian tersebut. Selain itu, Sujoko menyebut sudah menerima keterangan dari warga serta mendatangi TKP. "Pelaku sudah kami amankan dan masih di mintai keterangan," tutup Sujoko dengan singkat.

Editor: Surya