Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Mau Kalah, Trump kepada Kim Jong-un Menyebut Tombol Nuklirnya Lebih Besar dan Lebih Kuat
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-01-2018 | 19:14 WIB
trump-dan-Kim-Jong-Un.jpg Honda-Batam
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, AS - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan tombol nuklirnya "lebih besar" dan "lebih kuat" ketimbang tombol nuklir milik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Bisakah seseorang dari rezimnya yang terkuras dan kelaparan pangan menginformasikan kepadanya bahwa saya juga punya tombol nuklir, tapi ini lebih besar dan lebih kuat dari miliknya, dan tombol saya berfungsi!" cuit Trump melalui akun twitternya.

Pernyataan Trump melalui Twitter itu muncul menanggapi pidato Kim Jong-un bahwa dia memiliki sebuah tombol untuk meluncurkan nuklir yang selalu ada di mejanya sehingga AS "tidak akan dapat memulai sebuah perang".

Saling ancam senjata nuklir antara Trump dan Kim Jong-un ditanggapi sejumlah warganet dengan komentar tajam. Beberapa di antaranya menyoroti bagaimana ego kedua figur itu bisa mengorbankan nyawa puluhan juta orang.

Di sisi lain, pendukung Trump membela sang presiden. Menurut mereka, komentar Trump memang kenyataan yang menggambarkan betapa kuatnya Amerika.

Namun, terlepas dari ramainya perang komentar antara kubu antiTrump dan penyokong Trump, beberapa warganet justru menyoroti sikap Trump yang terobsesi dengan ukuran.

Pada masa kampanye pemilihan presiden AS lalu, dia berdebat panjang dengan pesaingnya, Marco Rubio, gara-gara ukuran tangan.

Trump saat itu tidak terima tangannya disebut "kecil".

"Dia (Rubio) menyebut tangan saya 'jika tangannya kecil, yang lain juga pasti kecil'. Saya pastikan kepada Anda bahwa tidak ada masalah. Saya jamin," tegas Trump kala itu.

Kembali ke tombol nuklir yang disebut Trump "lebih besar" dan "lebih kuat", klaim itu kini dipertanyakan sejumlah orang.

Salah satunya wartawan CBS News yang melaporkan bahwa di meja Trump dirinya hanya melihat tombol yang bisa memesan minuman ringan ke ruang kerja.

Sumber: BBC
Editor: Udin