Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dialog dengan Korut, Korsel Tegaskan Tetap Berkoordinasi dengan AS
Oleh : Redaksi
Selasa | 02-01-2018 | 15:26 WIB
Korsel.jpg Honda-Batam
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung Gyon berbicara dalam sebuah konferensi pers di kompleks pemerintah di Seoul, Korea Selatan, Selasa (2/1/2018). (AFP/Ung Yeon Je)(Ung Yeon Je)

BATAMTODAY.COM, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan bakal tetap berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait ajakan dialog yang dilontarkan oleh Korea Utara (Korut).

Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara kementerian luar negeri, Noh Kyu Duk.

"Langkah itu (koordinasi dengan AS) tidak bisa dibantah," tegas Noh seperti dikutip kantor berita Yonhap Selasa (2/1/2018).

Noh melanjutkan, Korsel dan AS telah menjalin persekutuan sejak lama.

Hubungan itu makin erat setelah dalam satu dekade terakhir, Korut sangat intensif mengembangkan persenjataan nuklirnya.

Pengembangan itu makin gencar sejak Korut di bawah rezim Kim Jong Un.

"AS dan Korsel saling mendiskusikan isu perkembangan nuklir di Korut. Kedua negara berkeinginan Korut melakukan denuklirisasi secara damai," kata Noh.

Sebelumnya, dalam pesan Tahun Baru (1/1/2018), Kim Jong Un membuka ajakan untuk berdialog dengan Korsel.

Sebagai wujud keseriusannya untuk mengajak bicara tetangganya tersebut, Kim siap mengirimkan atletnya berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin.

Olimpiade itu bakal digelar di PyeongChang, 9-25 Februari mendatang. Korsel menanggapinya dengan mengajukan pertemuan tingkat tinggi pada 9 Januari nanti.

Menteri Unifikasi Cho Myoung Gyon mengajukan pertemuan itu diadakan di zona demiliterisasi Panmunjom.

Terakhir kali, perundingan tingkat tinggi di antara kedua negara tersebut berlangsung pada 2015.

Presiden Korea Selatan Moon Jae In menyambut baik usulan Kim untuk memulai kesempatan berdialog.

Namun, perbaikan hubungan kedua negara harus berjalan seiring dengan langkah menuju denuklirisasi.

Moon mengusulkan Palang Merah dan perundingan militer tahun lalu, namun tidak pernah dijawab oleh Korea Utara.

Sumber: Yonhap News
Editor: Udin