Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Finlandia atau Turki, Sinterklas Berasal?
Oleh : Redaksi
Sabtu | 30-12-2017 | 10:14 WIB
Santa-dari-Finlandia.jpg Honda-Batam
Jika Anda bertanya kepada orang Finlandia dari mana Sinterklas berasal, mereka akan menjawab Lapland (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Finlandia - Orang Belanda memanggilnya Sinterklaas, dan di Jerman, ia dipanggil dengan nama Weihnachtsmann. Anda mungkin mengenalnya sebagai Sinterklas atau Santa.

Dia merupakan sosok dengan banyak nama dan banyak negara mengklaim sang legenda hari Natal adalah milik mereka. Tapi satu negara mungkin selangkah lebih dekat untuk menyatakan diri sebagai tempat asal Sinterklas.

Santo Nicholas, orang suci Kristen abad pertengahan yang diyakini sebagai inspirasi Sinterklas modern, adalah uskup di kota kecil Romawi bernama Myra pada abad ke-4 di tempat yang sekarang bernama Turki.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Finlandia menyetujui tradisi Sinterklas Finlandia untuk dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda Finlandia (Sumber foto: BBC)

Meskipun lokasi jenazahnya diperdebatkan, beberapa orang percaya makamnya ada di Italia. Sementara yang lain mengklaim bahwa dia dikebumikan di Irlandia pada bulan Oktober 2017.

Arkeolog Turki menemukan sebuah makam di bawah Gereja St Nicholas di Provinsi Antalya, tidak jauh dari reruntuhan kuno Myra, yang mereka yakini adalah makam Santo Nicholas itu sendiri.

Jika Turki dapat mengklaim tempat peristirahatan terakhir Santo Nicholas, pecinta Santa di seluruh dunia akan memiliki tujuan ziarah baru, tapi Finlandia tidak mau kalah.

Jika Anda bertanya kepada orang Finlandia dari mana Sinterklas berasal, mereka akan menjawab Korvatunturi, sebuah padang (fell) di Lapland.

Korvatunturi, padang yang sering diselimuti salju dan merupakan merupakan habitat bagi kawanan rusa, diyakini banyak orang Finlandia sebagai tempat bengkel rahasia Santa. Meskipun Korvatunturi baru diungkap sebagai lokasi bengkel Santa pada tahun 1927 oleh pembawa radio Markus Rautio, tradisi Sinterklas di Finlandia jauh lebih tua dari itu.

Sebelum agama Kristen datang ke Finlandia pada Abad Pertengahan, warga Finlandia merayakan Yule, festival musim dingin pagan yang ditandai dengan ritual yang unik. Pada Hari St Knut (13 Januari), ketika banyak negara Nordik menandai akhir musim liburan, nuuttipukki, laki-laki yang mengenakan jaket bulu, topeng dari kulit pohon birch dan tanduk, akan pergi dari pintu ke pintu untuk meminta hadiah dan mengemis makanan sisa. Nuuttipukki adalah roh jahat; Jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan melolong keras-keras dan menakut-nakuti anak-anak.

Ketika Santo Nicholas yang dermawan dikenal di Finlandia pada tahun 1800-an, citranya dicampur dengan tradisi nuuttipukki yang sudah ada dan terciptalah Joulupukki, dalam bahasa lokal berarti 'Kambing Yule'.

Joulupukki membagi-bagikan hadiah, bukan memintanya. Tidak seperti Sinterklas yang naik ke cerobong asap, Joulupukki yang mengenakan jubah merah akan mengetuk pintu dan bertanya "Onko täällä kilttejä lapsia?" ("Apakah ada anak baik di sini?").

Setelah memberikan hadiahnya, Joulupukki akan kembali ke padang Korvatunturi. Nama Korvantuturi jika diterjemahkan langsung berarti 'padang telinga'; di tempat inilah orang Finlandia percaya Joulupukki bisa mendengar semuanya.

Pada November 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Finlandia menyetujui Joulupukki (atau tradisi Sinterklas Finlandia, seperti yang dikenal sekarang) untuk dimasukkan ke dalam National Inventory of Living Heritage, daftar yang dikeluarkan National Board of Antiquities (badan pengelola situs yang dilindungi di Finlandia) sebagai bagian dari Konvensi Unesco untuk Melindungi Warisan Budaya Takbenda.

"Ini langkah besar bagi Sinterklas Finlandia dan bagi kami," kata Jari Ahjiharju, perwakilan dari Yayasan Sinterklas Finlandia."Kami berharap pada akhirnya tradisi Sinterklas Finlandia akan dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya tak berwujud internasional Unesco."

Wisatawan dapat menemui Santa di Santa Claus Village, Rovaniemi (Sumber foto: BBC)

Menurut Ahjoharju, meskipun daftar Unesco tidak akan mengakui Sinterklas sebagai khas Finlandia, pengakuan tersebut tetaplah penting bagi Finlandia, memperkuat posisinya sebagai negara tempat tinggal Sinterklas.

Tapi, kenapa harus mengklaim Sinterklas? Mungkin pertanyaan yang lebih tepat ialah siapa yang tidak mau mengklaimnya. Sinterklas bagi banyak orang adalah sosok paling menyenangkan, murah hati dan damai yang hanya ingin menebarkan sukacita.

Memang, beberapa orang memandangnya sebagai wajah modern komersialisme; tapi sulit untuk menyangkal keriangan yang dibawa Sinterklas. Pada akhirnya, fiktif atau tidak, ia adalah duta kebaikan.

Tapi tak dipungkiri, pariwisata menjadi pertimbangan utama. Menurut laman Visit Finland, jumlah tamu yang menginap di Lapland meningkat hampir 18 persen pada tahun lalu.

Aurora memang masih menarik banyak wisatawan, tapi Ahjoharju berkata bahwa sebagian besar turis yang mengunjungi Lapland juga sangat ingin menemui Sinterklas Finlandia di Santa Claus Village di Rovaniemi. Santa punya daya tarik yang cukup besar, dan merupakan aset tak ternilai bagi industri pariwisata Finlandia.

Finlandia punya salju, rusa kutub, dan aurora yang terkait erat dengan bayangan rumah Sinterklas (Sumber foto: BBC)

Jika jenazah Santo Nicholas memang ditemukan di Antalya, ia dipastikan akan menjadi dukungan kuat untuk klaim Turki terhadap Santa. Namun Turki masih kekurangan salju, rusa kutub, dan aurora yang terkait erat dengan gambaran rumah Sinterklas dan semuanya dapat ditemukan di Finlandia.

Tak ada yang tahu bagimana nasib teman kita yang selalu riang gembira itu di masa depan, tapi satu hal yang pasti, Joulupukki akan memulai perjalanan panjangnya dari Lapland. Tidak terbang, tapi meluncur di atas salju dengan keretanya untuk mengetuk pintu rumah-rumah di Finlandia dan bertanya, "Onko täällä kilttejä lapsia?"

Sumber: BBC
Editor: Udin