Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GPIB Immanuel Jakarta Gelar Ibadah Natal Berbahasa Belanda
Oleh : Redaksi
Senin | 25-12-2017 | 15:30 WIB
gereja-immanuel.gif Honda-Batam
Gereja Immanuel Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - GPIB Immanuel merupakan satu-satunya gereja di Jakarta yang mengadakan ibadah menggunakan bahasa Belanda.

Hal itu diungkapkan Pendeta Purboyo Susilaradeya, pendeta tamu yang memimpin ibadah Natal berbahasa Belanda di GPIB Immanuel pada hari ini, Senin (25/12/2017).

"Hanya di sini yang diadakan ibadah dalam bahasa Belanda," ujar Purboyo di GPIB Immanuel, Jalan Medan Merdeka Timur.

Selain ibadah Natal, ibadah rutin setiap pekan juga salah satunya digelar menggunakan bahasa Belanda, yakni ibadah pada hari Minggu setiap pukul 10.00 WIB. Purboyo mengaku rutin diundang GPIB Immanuel untuk memimpin ibadah berbahasa Belanda di sana.

Jemaah yang mengikuti ibadah berbahasa Belanda hanya berkisar antara 20 orang. Meski tak banyak, GPIB Immanuel tetap mempertahankan penggunaan bahasa tersebut.

"Karena memang masih ada beberapa anggota jemaah yang mungkin lebih nyaman beribadah dalam bahasa Belanda, berdoa dalam bahasa Belanda. Kadang-kadang ada orang-orang dari Kedutaan Belanda yang juga hadir," kata Purboyo.

Salah satu jemaah yang mengikuti ibadah Natal berbahasa Belanda pada hari ini yakni Van Pamelen (81). Dia merupakan keturunan Indonesia-Belanda yang kini tinggal di Amerika.

Pada Natal tahun ini, Pamelen datang untuk menjenguk anaknya yang tinggal di Indonesia, sekaligus bernostalgia karena pernah mengenyam pendidikan di Indonesia.

Mengikuti ibadah Natal berbahasa Belanda juga bagian dari nostalgianya.

"Saya kunjung ke sini waktu saya kecil belajar. Jadi, nostalgia," kata Pamelen seusai ibadah.

Jemaah lainnya, Erna Tarigan (53), mengaku sudah sejak lama beribadah di GPIB Immanuel. Ia juga seringkali mengikuti ibadah berbahasa Belanda, meski tak banyak memahami bahasa tersebut. Meski begitu, ia dan keluarga tetap khidmat mengikuti jalannya ibadah.

"Enggak sepenuhnya mengerti sih, tapi khidmat. Kami yakin dan percaya bahwa pasti yang terbaik yang diberikan. Tuhan Yesus mengerti akan hati dan pikiran kami," ucap Erna.

Sumber: Kompas.com

Editor: Surya