Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelindo I dan II akan Berkolaborasi Kelola Terminal Petikemas Batam
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-12-2017 | 09:26 WIB
petkemas-di-Batam.jpg Honda-Batam
Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I dan Pelindo II bekerja sama mendirikan perusahaan patungan pengelola Terminal Petikemas di Batu Ampar, Batam. (Sumber foto: CNN Indonesia).

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I dan Pelindo II bekerja sama untuk mendirikan perusahaan patungan untuk menjadi pengelola Terminal Petikemas di Batu Ampar, Batam.

Kerja sama ini dilakukan oleh PT Prima Indonesia Logistik selaku anak usaha Pelindo I, dan PT IPC Terminal Petikemas sebagai anak usaha Pelindo II.

Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengungkapkan, nilai investasi tahap pertama untuk perusahaan patungan ini sebesar Rp300 miliar. Dana itu berasal dari kedua perusahaan yang membentuk perusahaan patungan ini.

"Nanti total dua tahun US$175 juta," ungkap Bambang, Jumat (22/12).

Ia berharap, perusahaan patungan ini mulai beroperasi pada tahun depan. Pasalnya, pembentukan perusahaan patungan ini juga bertujuan untuk mempercepat pembangunan Terminal Petikemas di Batu Ampar.

"Kedua, ini lebih mudah mencari dana investasi dari market," sambung Bambang.

Bahkan, Bambang juga bercita-cita untuk mendorong perusahaan patungan tersebut melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

"Tidak tertutup setelah operasi akan kami IPO-kan," kata Bambang.

Meski sudah melakukan penandatanganan perjanjian, tetapi belum ada kesepakatan dalam porsi pembagian saham atau jumlah investasi dari masing-masing perusahaan.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengungkapkan, pihaknya memilih Terminal Petikemas di Batu Ampar Batam karena lokasinya yang terbilang strategis dan dekat dengan Singapura.

"Tidak untuk menyaingi Singapura, tapi sebagian Indonesia bisa lewat Batam nanti," ujar Elvyn.

Elvyn menargetkan kapasitas Terminal Petikemas di Batu Ampar memiliki 500 ribu TEUs sampai 1 juta TEUs per tahunnya. Demi mencapai target tersebut, maka dibutuhkan peralatan dan sistem yang modern.

"Lalu kapalnya harus datang ke terminal itu, barangnya harus ke luar dari sana," lanjutnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin