Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Longsor di Flores, Dua Desa Lumpuh Total
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-12-2017 | 16:26 WIB
Jalan-Labuan-Bajo1.gif Honda-Batam
alan akses lanjutan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur sepanjang 8,80 kilometer.(Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)

BATAMTODAY.COM, Borong - Hujan deras dalam satu minggu belakangan ini mengakibatkan longsor di berbagai desa di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dampak yang lebih parah adalah di Desa Rana Mbeling dan Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, yang lumpuh total akibat longsor di tebing Sungai Wae Ghera.

"Warga di desa itu mendorong motor ketika menyeberang sungai itu di tengah banjir. Ini sangat berbahaya bagi keselamatan warga yang menyeberangi sungai itu. Saya minta warga untuk tidak memaksakan diri dalam menyeberangi sungai yang sedang banjir. Sungai Wae Ghera yang belum dihubungkan dengan jembatan permanen merupakan arus lalu lintas utama yang menghubungkan Desa Rana Mbeling dan Golo Nderu.

"Jadi sungainya banjir ditambah longsor di bagian tebingnya mengakibatkan lalu lintas putus total," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Antonius Dergong, kepada Kompas.com di Borong, Sabtu (2/12/2017).

Dergong menjelaskan, tebing di Wae Ghera yang longsor panjangnya 60 meter. Longsoran itu tepat di jalan masuk kedua desa tersebut.

"Kemarin pagi sampai hari ini alat berat dan saya bersama operator langsung menuju ke lokasi longsor di Wae Ghera untuk menggusur tanah longsor dan membersihkan demi kelancaran arus lalu lintas di dua desa itu," jelas dia.

Selain itu, Dergong menjelaskan, 30 rumah dari warga Kisol, Kelurahan Tana Rata, tergenang air di pertigaan Kisol. Air tergenang karena saluran drainase buntu mengakibatkan air meluap dan menggenangi rumah warga. Alat berat juga akan membersihkan saluran drainase bersama dengan warga setempat.

"Saya berharap warga di seluruh Manggarai Timur sama-sama bergerak untuk membersihkan saluran drainase yang penuh dengan tanah dan sampah," ucap dia.

Dergong melanjutkan, kepala desa di seluruh Manggarai Timur menggerakkan warganya untuk membersihkan saluran drainase dan lingkungannya demi kelancaran aktivitas warga itu sendiri. Musim hujan seperti ini menimbulkan bencana bagi warga itu sendiri.

Dergong menjelaskan, beberapa minggu lalu, staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah membersihkan tanah longsor di Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba, dan di Poco Rii, Desa Poco Rii, Kecamatan Borong. Kini lalu lintas di dua desa itu pun sudah lancar.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Timur siap siaga alat berat juga stafnya untuk merespons cepat setiap laporan warga akibat tanah longsor dan banjir. Belum ada korban jiwa dalam bencana kali ini. Sejak kemarin hingga hari ini, alat berat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih berada di lokasi untuk menggusur dan membersihkan tanah longsor," tutur dia.

Sumber: Kompas.com
Editor: Yudha