Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Stop Alokasi Lahan Perumahan, Lahan di Batam Terbatas
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 01-12-2017 | 12:50 WIB
Dwianto.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Deputi bidang Pengusahaan Sarana dan Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) Batam atau pengusaha developer harap cemas. Karena Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak akan mengeluarkan alokasi lahan untuk pembangaunan perumahan atau rumah tapak di Batam.

Hal itu dikatakan Anggota III/Deputi bidang Pengusahaan Sarana dan Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo, Kamis (30/11/2017). Bahwa setelah keluarnya Peraturan Kepala (Perka) No 27 tahun 2017, BP Batam tidak lagi mengeluarkan alokasi lahan untuk rumah tampak atau berjejer.

"Kami fokus pada alokasi lahan industri untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi. Jadi asosiasi REI jangan mengira keluarnya perka 27 ini menyulitkan mereka. Kebijakan ini diambil tidak lain untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi," ujar Dwianto, Kamis sore di Gedung BP Batam.

Meski demikian, pihaknya masih memberikan kesempatan dalam alokasi lahan kepada developer. Namun pembangunanya tidak lagi diperuntukan untuk rumah tapak. Melainkan BP Batam akan menyarankan menggunakan lahan untuk pembangunan rumah susun (Rusun) atau apartemen.

"Dalam perka 27, kami dituntut untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada saat ini, BP Batam tidak lagi mengoptimalkan pendapatan. Kami hanya fokus dalam mengembangkan industri, guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Pasalnya, lahan sampai saat ini yang tersisa di Kota Batam sangat terbatas. Kata Dwianto, lahan yang belum dialokasikan tanpa direklamasi sekitar 700 hektar. Lahan itu tersebar di beberapa titik Kota Batam.

"Ya, kami tidak lagi alokasikan lahan untuk rumah tapak, alasanya karena lahan yang tersedia saat ini sangat terbatas. Jadi munculnya Perka 27 bagaimana kami mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Batam," pungkasnya.

Editor: Gokli