MILAN, batamtoday - Penyerang AC Milan, Robinho, memberikan nasehat pada teman dan kompatriotnya Neymar untuk memilih Barcelona dibandingkan Real Madrid ketika ia sudah memutuskan untuk hengkang dari Santos.

Neymar, penyerang muda asal Brasil ini memutuskan untuk tetap bertahan dengan klub masa kecilnya Santos sampai dengan musim panas 2014, sebelum ia memutuskan untuk bergabung dengan salah satu klub raksasa Eropa yang berminat padanya. Pemain ini dikabarkan sudah menolak tawaran yang datang dari klub-klub Spanyol, begitu juga dengan Chelsea, untuk menandatangani kesepakatan baru dengan klub asal Brasil tersebut.

Sedangkan Robinho, yang hengkang ke klub ibukota Spanyol tersebut dari Santos di tahun 2005 lalu, menghabiskan waktu selama tiga musim bersama dengan Los Merengues. Tapi ia yakin kalau keputusan yang sama untuk hengkang ke Eropa akan menjadi sebuah kesalahan besar bagi Neymar, yang saat ini baru berusia 19 tahun. Meskipun begitu, Robinho meyakini kalau Neymar akan cocok apabila bergabung dengan rival utama Madrid, Barcelona.

"Ia harus pergi ke Barcelona, tidak usah diragukan lagi, karena gaya permainannya dan juga Barca lebih memiliki kecocokan," kata Robinho seperti dikutip Sport.

"Tidak ada kesombongan di antara para pemain Barca. Di Madrid, ketika seorang pemain berada di depan mulut gawang akan lebih sulit untuk diberikan bola. Sedangkan di Barcelona tidak,Ia akan lebih dihargai disana," cetusnya.

Robinho merasa cukup masuk akal ketika Neymar memutuskan berkomitmen pada Santos untuk tiga musim ke depan dibandingkan terburu-buru bergabung dengan salah satu klub elit Eropa.

"Situasi yang saya alami dan Neymar cukup berbeda. Secara ekonomis, pergi ke Madrid merupakan sebuah keputusan yang sangat bagus bagi saya," kata eks penyerang Manchester City tersebut.   

"Hanya waktu yang akan mengatakan bahwa tetap bertahan di Brasil merupakan sebuah keputusan yang baik bagi Neymar. Jika saat ini merupakan waktu saya lagi, saya tidak akan pergi," ujar Robinho.

"Ketika saya mengetahui nama Real Madrid, saya berpikir bahwa mereka merupakan yang terbaik di seluruh dunia. Saya tiba di sana dan menemukan jika segala sesuatunya sangat berbeda," sambung pemain berusia 27 tahun ini.

"Di Brasil, ia akan selalu dipandang sebagai seorang pemain jenius, meskipun ia tidak bermain cukup bagus tapi ia akan selalu dimainkan dalam setiap pertandingan," lanjutnya.

"Tapi hal itu tidak terjadi di Madrid. Mereka masih memiliki Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan masih banyak pemain lainnya. Mourinho dapat langsung menilik ke bangku cadangan dan menemukan pemain-pemain bagus juga," tutupnya.