Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

36 Atlet Pelajar Berkebutuhan Khusus Wakili Kepri di Ajang Nasional
Oleh : Ismail
Rabu | 08-11-2017 | 13:38 WIB
altet-berkebutuhan-khusus1.gif Honda-Batam
Atlet berkebutuhan khusus yang akan bertanding di tingkat nasional. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 36 atlet pelajar berkebutuhan khusus asal Kepulauan Riau mengikuti Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) ke-VIII Solo Provinsi Jawa Tengah, 11-14 November mendatang.

Peparpenas merupakan ajang olahraga tingkat Nasional yang mempertunjukkan kebolehan para atlet pelajar berkebutuhan khusus di masing-masing wilayah.

Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kepri, Jasman menyampaikan sejumlah atlet pelajar berkebutuhan khusus tersebut akan mewakili Kepri bersaing dengan atlet Provinsi lainnya di ajang olahraga berkebutuhan khusus tingkat Nasional.

"Sebanyak 56 orang yang diberangkatkan ke Solo. Diantaranya, 36 atlet dan selebihnya official," ujarnya usai Pelepasan Kontingen Provinsi Kepri ke Peparpenas ke-VIII Solo Provinsi Jawa Tengah di Hotel Sampurna Jaya, kawasan Tepi Laut Tanjungpinang, Selasa (7/11/2017) malam.

Diungkapkan Jasman, ke 36 atlet berkebutuhan khusus yang mewakili Kepri di ajang olahraga Peparpenas akan mengikuti enam cabang olahraga. Diantaranya atletik, bulutangkis, catur, boccia, renang, dan tenis meja.

Kendati demikian, dirinya optimis para atlet yanh mewakili Kepri dalam ajang olaharaga tersebut dapat menorehkan prestasinya disetiap cabang. Terlebih, pada cabang olahraga boccia. Hal tersebut dikarenakan, Provinsi lainnya belum terlalu akrab dengan cabang olahraga tersebut.

"Sedangkan, Kepri sudah mempersiapkan jauh-jauh hari cabang boccia ini. Bahkan, alatnya kami impor langsung dari Denmark guna persiapan cabang ini," kata Jasman.

Sementara itu, Kepala Dispora Kepri, Maifrizon dalam sambutannya memberikan semangat kepada sejumlah atlet yang akan berlaga mewakili Kepri di kancah Nasional. Menurutnya, kendati berkebutuhan khusus, drunya ingin anak-anak yang luar biasa tersebut diberlakukan sama.

"Berjuanglah atas nama Provinsi Kepri di ajang Nasional. Kami dari Pemerintah Provinsi akan memberikan penghargaan yang setimpal bagi atlet-atlet berkebutuhan khusus yang berprestasi," ungkapnya.

Ia mengakui, meski terdapat kekuranhan dalam penyediaan sarana dalam pembinaan atlet berkebutuan khusus, namun dirinya tetap mengharapkan para atlet tetap semangat. Latihan dan keyakinan yang kuat, lanjutnya, merupakan modal utama atau kunci seorang atlet dalam meraih prestasi.

Bahkan, untuk mengoptimalkan pembinaan bibit atlet berkebituhan khusus di Kepri, pihaknya berencana akan mengadakan Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda) Provinsi Kepri pada 2018 mendatang. Hal ini bertujuan untuk menyediakan sarana para atlet berkebutuhan khusus di Kepri.

"Tahun 2018 nanti kita akan laksanakan ajang yang sama di tingkat Provinsi Kepri," imbuhnya.

Editor: Yudha