Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polri Kerahkan 150 Penyidik Usut Kasus Novel Baswedan
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-11-2017 | 11:14 WIB
Kadiv-Humas-Polri.jpg Honda-Batam
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengklaim sudah mengerahkan sebanyak 150 orang penyidik untuk mengungkap kasus serangan teror air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, sebanyak 150 penyidik tersebut merupakan personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

"Kami tidak berhenti, tim-tim ini sudah melibatkan kalau tidak salah dari Polda Metro Jaya dan Markas Besar Polri 150 orang untuk kasus ini," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).

Menurutnya, tim pengusutan kasus Novel yang berjumlah 150 penyidik tersebut telah melakukan upaya-upaya maksimal dalam menggali berbagai informasi seputar insiden yang terjadi pada 11 April 2017 tersebut.

Namun, lanjut dia, berbagai upaya itu masih belum menemukan titik terang hingga saat ini. Selain itu, menurutnya, penyidik juga terkendala dalam menemukan bukti dalam pengungkapan kasus ini.

"Penyidik berusaha keras untuk mengungkap sketsa wajah dan segala macam informasi. Informasi yang didapat itu kami kumpulkan sedikit demi sedikit," ujarnya.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan (Wakabaintelkam) Polri itu menambahkan, proses penyidikan kasus Novel tidak bisa dibandingkan dengan kasus lain. Menurutnya, kasus serangan teror terhadap Novel memiliki karakteristik yang sulit diungkap

"Kalau masyarakat mengatakan, (kasus) ini cepat, ini cepat, beda sekali ya. Kasus meme (Ketua DPR Setya Novanto) itu gampang sekali diungkap tetapi kasus yang lain dengan bukti yang minim juga sangat susah untuk diungkap," tutur Setyo.

Kasus penyerangan terhadap Novel sudah berlalu selama enam bulan lebih. Novel saat ini masih menjalani perawatan di Singapura.

Ia tengah menunggu operasi kedua untuk mata kirinya, yang mengalami kerusakan paling parah akibat siraman air keras oleh orang tak dikenal.

Presiden Joko Widodo rencananya akan kembali memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta penjelasan penanganan kasus Novel.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, Tito akan menjelaskan kepada Jokowi perihal perkembangan penyidikan kasus Novel, mulai dari langkah yang telah ditempuh hingga perencanaan ke depan seperti mengulang kembali penyidikan dari tahap awal, pekan ini.

"Bisa jadi dalam minggu ini Kapolri akan menghadap Presiden. Nanti Kapolri akan menjelaskan kepada Presiden apa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Polri, baik yang sudah, sedang, dan akan untuk menyampaikan progress kasus Novel," kata Rikwanto, kemarin.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli