Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Publik Diminta Tak 'Gebuki' Lagi DPR Soal Gedung Baru
Oleh : Surya
Sabtu | 04-11-2017 | 09:38 WIB
DPR-RI3.gif Honda-Batam
Press Gathering dengan Wartawan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017).(Foto: Surya)

BATAMTODAY.COM, Purwokerto - Pimpinan DPR RI meminta publik untuk tidak terus-menerus menghakimi atau menggebuki DPR terkait rencana pembangunan gedung baru.

Sebab, DPR tidak pernah mengusulkan anggaran pembangunan gedung baru, melainkan merupakan inisiatif dari pemerintah.

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, mengatakan bahwa anggaran penataan kawasan parlemen senilai Rp601 miliar telah disetujui. Dana tersebut dibagi untuk pembangunan gedung baru DPR Rp320,44 miliar dan alun-alun demokrasi Rp280 miliar.

Taufik menjelaskan, pihaknya tidak pernah menyebut besaran jumlah anggaran pembangunan gedung baru DPR. Hanya saja dia menegaskan bahwa anggaran ini merupakan inisiatif dan usulan pemerintah.

"Ini inisiatif pemerintah tapi kenapa DPR yang digebuk-gebuk dan dipojok-pojokkan terus. Kami sudah serahkan itu ke pemerintah," kata Taufik saat diskusi pada acara Press Gathering dengan Wartawan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017).

Saat memimpin rapat itu, saya menyampaikan bahwa persoalan apakah mau melaksanakan atau tidak, itu diserahkan ke pemerintah.

"Kalau dibangun ya alhamdulillah, kalau tidak ya tidak masalah," ujarnya.

Taufik Kurniawan yang saat ini menjabat Wakil Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan jika pihaknya sudah menyampaikan kepada Setjen DPR agar semua harus transparan dan akuntabel.

"Kami tidak cawe-cawe. Saat rapat pimpinan kami sepakat semua kami serahkan kepada mekanisme pemerintah," tegas wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah itu.

Wakil Ketua bidang keuangan dan ekonomi itu kembali menegaskan, gedung itu nanti menjadi milik negara. Tidak mungkin gedung itu dibawa pulang anggota DPR, termasuk ke daerah pemilihan.

"Gedung itu juga nanti aset pemerintah yang akan digunakan oleh anggota-anggota dewan pada periode berikutnya," kata dia.

Sedangkan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Novita Wijayanti bingung dengan sikap sebagian pihak yang mempersoalkan rencana pembangunan gedung baru DPR RI.

Politisi Partai Gerindra ini mempertanyakan cara penilaian para pengkritik soal gedung baru DPR ini. Pasalnya, gedung DPR ini dibuat untuk rakyat dan semua orang memiliki hak atas bangunan tersebut.

Sementara bangunan milik pemerintah dibangun begitu mewah, tapi tidak dikritisi dan dipersoalkan oleh mereka.

"Gedung baru itu penting. Masa gedung pemerintah bagus semua dan tidak dipermasalahkan, dan gedung buat rakyat dipersoalkan," tutur Novita.

Pertanyaan anak buah Prabowo Subianto ini bukan karena partai mereka berseberangan dengan pemerintah. Namun, yang akan dibangun ini juga demi keselamatan semua orang yang berkunjung ke sana.

"Kendati Gerindra beda, tetapi saya tidak mau ngomong soal itu. Pastinya gedung baru itu penting," jelasnya.

"Saya tidak mau dengar ada wartawan terjebak dan anjlok dalam lift. Jangan kita nunggu ada lift anjlok atau ada yang jatuh dulu baru membangun. Itu nggak bener," tambah politisi asal Purwokerto ini.

Untuk diketahui, belum lama ini lift pernah jatuh di gedung DPR. Sayang, ketinggiannya masih di lantai dua, coba kalau lift tersebut jatuh dari lantainya Partai NasDem.

"Kebetulan di dalam lift juga ada Sekjen Gerindra, Bapak Ahmad Muzani. Itu baru jatuh dari lantai dua coba kalau jatuhnya dari lantai NasDem (lantai 21 dan 22 Fraksi NasDem), itu bisa panas adem, itu bahaya," tutupnya sambil dibarengi dengan tertawa awak media.

Editor: Udin