Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minta Suka Memaksa, Pengemis Diamankan Polisi
Oleh : Charles
Sabtu | 03-12-2011 | 17:51 WIB
Pengemis_M.Munir_saat_memegangi_Uang_Rp.4_juta_hasil_mengemis_di_Tanjungpinang.JPG Honda-Batam

Pengemis M.Munir saat memegangi Uang Rp.4 juta hasil mengemis di Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, batamtoday - Suka memaksa saat meminta-minta, seorang pengemis bernama Muhammad Munir (51) diamanakan anggota Polsek Kota Tajungpinang, saat meminta dan menengadahkan tangan di sebuah toko di bilangan Gambir, Pasar Kota Tanjungpinang, Sabtu (3/12/2011).

Hebatnya, ketika Munir yang berasal dari Sumenep Madura ini diamankan, Polisi menemukan uang sebanyak Rp4 juta di dalam tasnya, yang diakuianya sebagai hasil mengemis di Tanjungpinang selama 3 bulan terakhir.

Selain uang sebanyak Rp4 juta, Polisi juga menemukan resi pengiriman uang melalui sebuah bank sebanyak dua kali sebesar Rp3 juta oleh Munir kepada saudaranya di Jawa Timur, kartu identitas berupa SIM C dan KTP keluaran Dusun Kaleleng, Kelurahan Matanair RT07/RW02 Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, serta sejumlah bungkusan dan tulisan doa jampi-jampi.

Lubis, salah seorang anggota Polsek Tanjungpinang Kota mengatakan pengamanan dilakukan terhadap Munir atas laporan pemilik toko, yang mengaku risih dan terganggu akibat ulah Munir yang berdiri meminta-minta dengan menengadahkan tangan di depan tokonya kepada setiap orang yang datang.

"Sebelumnya pihak toko sudah memberikan uang, pertama diberi Rp1.000, kedua kali diberi lagi Rp1.000, tetapi kembali lagi datang, dan ketika tidak diberikan Munir memaksa dengan cara beridiri dan menengadahkan tangan hingga membuat warga risih," ujarnya.

Atas ulah Munir selanjutnya, pemilik kedai kopi itu melapor ke polisi dan Munir diamankan ke Mapolsek Tanjungpinang Kota.

Kepada wartawan, Munir mengaku sudah berada di Tanjungpinang sejak lebaran lalu, dan dalam satu hari dirinya bisa memperoleh penghasilan antara Rp15 ribu hingga Rp50 ribu. Sedangkan mengenai uang Rp4 juta yang berada di dalam kantong kresek tas warna hitam miliknya, dikatakan adalah hasil mengemis selama 3 bulan di Tanjungpinang.

"Sebelum lebaran kemarin, saya sudah pulang ke Jawa, dan setelah lebaran saya balik lagi, saya meminta-minta karena saya menderita sakit di bagian perut hingga tidak bisa kerja keras lagi," katanya sambil menunjukan sebuah benjolan sebesar telur di perutnya.

Ditanya, mengenai aksinya di toko yang meminta dengan memaksa, Munir membantah dengan alasan dirinya hanya meminta iba dan kasihan dari orang, karena kendati fisiknya terlihat tidak cacat tetapi sejak sakit, dirinya sudah tidak dapat bekerja.

Setelah diperiksa, dan diperingatkan Polisi, akhirnya Munir dilepaskan dan berjanji akan segera pulang ke kampung halamannya di Sumenep.