Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tergiur Karpet Murah di Medsos, Uang Rp23 Juta Melayang
Oleh : Yosri Nofriadi
Jum\'at | 03-11-2017 | 15:38 WIB
Kapolsek-Batuaji-Joko14.gif Honda-Batam
Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Parayati (34) warga Perum Marina View, Tanjunguncang harus merelakan uang tabungannya Rp 23 juta melayang. Ia tertipu iming-iming penjualan karpet murah di facebook.

Saat membuat laporan di Polsek olsek Batuaji, Parayati mengaku aksi penipuan itu mulai terjadi sejak Selasa (24/10/2017 lalu. Saat itu dia tergiur dengan barang-barang yang ditawarkan pada akun media sosial Facebook.

"Pemilik akun itu menawarkan harga miring. Harganya memang murah dari harga-harga toko," ujarnya Jumat (3/11/2017).

Karena merasa tertarik, Parayati menghubungi pelaku melalui percakapan via massanger. Setelah melalui percakapan itu Parayati akhirnya memutuskan untuk membeli dalam jumlah yang cukup banyak.

Sebagai tanda jadi, pada hari pertama itu dia transfer uang Rp600 ribu ke rekening pelaku. Namun sore hari pelaku kembali menghubungi Paryanti untuk transfer lagi sebesar Rp1,7 juta. Besok harinya pelaku meminta lagi mentransfer uang sebanyak Rp2 juta.

"Dalam dua hari sudah saya kirim Rp 4,4 kepada pelaku," ujar Parayati lagi.

Tidak berakhir disitu saja, pada Rabu (25/10/2017) siang pelaku lagi-lagi minta untuk mengirimkan semua sisa uang yang seusai dengan jumlah karpet yang diberi pelaku. "Karena saya percaya terakhir saya transfer lagi sebesar Rp18,7 juta," ujarnya.

Setelah mentrasfer uang itu, Parayati mencoba menghubungi nomor pelaku pelaku baik melalui telepon maupun via massanger namun posel dan akun facebook pelaku sudah tak aktif lagi. Setelah pelaku tak bisa dihubungi
Parayati baru sadar kalau sudah diperdaya pelaku penipuan bermodus jual beli online.

"Sudah berulang kali saya hubungi nomornya tak aktif lagi. Padahal uang itu tabungan saya. Barang itu sampai sekarang belum sampai juga. Saya udah kena tipu," katanya.

Atas kejadian itu Paryanti mengalami kerugian sebesar Rp 23 juta. Dia berharap polisi bisa menemukan siapa pelaku penipuan itu, agar tidak ada lagi korban yang bernasib sama seperti yang diamalaminya. "Semoga pelakunya cepat tertangkap dan yang paling penting uang saya bisa kembali," ujarnya lagi.

Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko mengatakan, sudah berulang kali mengingatkan sudah banyak yang melaporkan kejadian seperti itu ke polisi. Baik penipuan bermodus pesan singkat maupun belanja online di media sosial.

"Ada juga korban yang menanyakan terlebih dahulu kepada kita terkait kebenaran undian yang mereka terima. Setelah dijelaskan kalau itu penipuan, mereka malah tidak percaya kepada kita," ujar Sujoko.

Sujoko mengaku, kesulitan mengungkap penipuan tersebut. Pasalnya, para pelaku berada di luar Batam. "Laporan kasus yang lain juga banyak yang masuk. Setiap hari ada saja kejadian. Tapi perlahan-lahan kita akan selesaikan," ujar Sujoko lagi.

Untuk itu, Sujoko kembali menghimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap segala sesuatu yang berbau jual beli online. Saat ini, lanjut Sujoko memang banyak pelaku kejahatan memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan pribadi. Saat ini, pelaku terus melancarkan aksinya dengan modus-modus baru.

"Jangan mudah percaya apalagi sampai minta uang segala. Lebih baik di cek dulu kebenaranya. Ada juga penipu yang mengatakan anak korban sakit dan minta transfer uang untuk biaya berobat menemukan kupon dan sebagainya.Intinya mereka hanya ingin memperoleh keuntungan," pungkasnya.

Editor: Yudha