Waspada, Gorengan Diduga Mengandung Plastik Dijajakan di Batam
Oleh : Suci Ramadhani
Rabu | 02-08-2017 | 13:50 WIB
gorengan-plastik1.gif
Ilustrasi gorengan mengandung plastik dibakar. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Untuk anda penikmat gorengan, agar lebih teliti memilih cemilan berbahan dasar terigu itu. Sebab, beberapa penjual gorengan nakal di pinggir jalan disinyalir masih ada yang menggunakan bahan berbahaya untuk campurannya.

Seperti dialami Siti, salah satu penikmat gorengan pinggir jalan. Saat itu, dirinya membeli gorengan sebagai cemilan sambil menemani santainya bersama teman-teman di kawasan Perumahan MKGR, Kecamatan Batuaji.

"Rasanya kok beda ya. Gurihnya lain, ga seperti gorengan biasa," katanya, Rabu (2/8/2017). Siti menduga penjual gorengan mengolah dagangannya dengan menggunakan minyak dicampur plastik saat menggoreng cemilan jenis bakwan, tahu, tempe dan pisang goreng.

Kerena hanya dengan cara mencampurkan minyak dengan plastik, maka olahannya terasa lebih garing dan renyah, tak heran cukup laris.

"Saya menduga ini pasti pake plastik, karena jadinya kriuk-kriuk dan lebih enak. Saya dulu membeli gorengan tidak serenyah gini rasanya," ujarnya.

Karena merasa curiga, ia mengambil salah satu gorengan yang dibelinya lalu dibakar dengan api. Hasilnya bakwan tersebut mengeluarkan api atau terbakar cukup lama, layaknya membakar sebuah plastik.

"Kalo gorengan asli tak bisa dibakar, karna bahan tepung mana bisa dibakar, tapi tadi pas dibakar mengeluarkan api dan meleleh, ini tak bisa dimakan, bisa bahayakan kesehatan," ujarnya.

Jika didiamkan cukup lama, gorengan yang diolah menggunakan minyak dicampur plastik akan terlihat banyak bercak putih.

"Itulah, plastik juga akan cepat menjadi zat padat lagi, bercak putih itu adalah plastik yang sudah membeku karena suhunya yang merendah," paparnya.

Seperti diketahui, gorengan yang diolah dengan plastik dan minyak sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh. Saat plastik di masukan ke dalam minyak panas di penggorengan, sebenarnya kedua senyawa itu tidak larut menjadi senyawa yang baru, bahkan cenderung terpisah.

Plastik itu mengandung polimer dan banyak macamnya. Contohnya PVC atau polyvinil klorida, ada juga etilen dan polietilen. Plastik yang sering digunakan tukang gorengan nakal sangat rentan terhadap panas.

Pada suhu di bawah 100 derajat celcius, sudah dapat dipastikan plastik akan mengalami kerusakan. Sedangkan minyak panas di dalam penggorengan menghasilkan suhu yang mencapai 300 derajat celcius.

Karena tingkat kepolarannya berbeda, minyak dan plastik tidak larut, tapi meleleh. Kepolaran plastik yang lebih kecil mengakibatkan ia akan menempel pada gorengan. Hasilnya, gorengan mengandung plastuk, agar lebih renyah dan cantik.

Bahaya plastik yang masuk ke dalam tubuh manusia bahwa adanya zat asam (Ph=2) sebenarnya mampu melarutkan zat apapun di dalam lambung. Namun, dengan materi plastik yang masuk ke dalam tubuh itu justru akan mengganggu pencernaan tubuh.

Senyawa plastik yang sangat reaktif dapat langsung bereaksi dengan banyak jenis zat termasuk dengan protein atau bahan lain yang mengandung elektrofil atau bersifat parsial positif.

Jadi pasti mengganggu metabolisme tubuh, atau bahkan menghasilkan radikal bebas yang bisa memicu sel kanker.

Seharusnya, untuk menekan penjual gorengan nakal, ini menjadi peran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sangatlah penting. BPOM diminta lebih peka terhadap para pedagang nakal tak terkecuali gorengan.

Editor: Yudha