Tim Terpadu Kembali Gusur Bangunan Liar di Seibeduk
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 31-07-2017 | 15:38 WIB
gusur-seibeduk1.gif
Pemilik bangunan liar membongkar sendiri rumah mereka. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim Terpadu Kota Batam kembali melakukan penertiban bangunan liar sepanjang jalan S Parman Kecamatan Seibeduk, Senin (31/7/2017).

Malam Tarigan, salah seorang pemilik ruli di pintu II Bidaayu langsung membongkar bangunan ruli miliknya yang dibantu oleh tiga orang saudaranya.

"Ini kita bongkar, sisanya warung saja. Sebelumnya sudah kami bongkar juga sebagian," ujar Tarigan.

Warga lainnya yang terkena penertiban, beberapa hari sebelumnya juga sudah membongkar bangunannya. Tidak ada aksi perlawanan dari warga. "Kita juga sadar kalau kita menumpang di tanah negara. Jadi kami juga tidak mau merepotkan makanya bongkar sendiri," ujar Iriawan.

Sebelumnya, Kecamatan Sei Beduk juga telah mensosialisasikan akan adanya penertiban ini. Beberapa kali warga sudah diundang untuk duduk bersama. Surat peringat (SP) I sampai III juga telah dilayangkan. Ditertibkannya ruli ini guna pembangunan jalur dua arah jalan S Parman.

Walaupun warga rela membongkar bangunan tempat tinggal sendiri, bukan berarti tidak ada kekecawaan yang dirasakan warga. Pasalnya, tidak ada solusi maupun kompensasi dari yang diberikan pemerintah. "Saya saja sampai sekarang belum tahu mau pindah kemana," ujar Iriawan lagi.

Hal senada juga disampaikan Jonna Sihotang, korban penertiban lainnya. Dia menyebut jika pemerintah melalui kecamatan hanya memberi solusi untuk warga yang terkena penertiban untuk tinggal di Rusun belakang kawasan Industri Mukakuning.

"Hilang satu tumbuh seribu karena, tidak ada solusi dari pemerintah untuk mereka yang tinggal di ruli," ujar Jonna.

Di lokasi penertiban, Camat Sei Beduk Science Taufik Riyadi menyebut jika ada 47 ruli yang ditertibkan. Dia pun mengapresiasi warga karena, sebagian besar dari mereka telah membongkar sendiri bangunannya. "Ini untuk pelebaran jalan dan juga buffer zone jalan," ujarnya.

Tidak hanya ruli warga yang ditertibkan, pasar basah yang ada pintu III Bidaayu juga digusur. Namun, sebagian pedagang meminta satu blok bagian depan untuk tidak digusur dulu. Pasalnya, pasar basah resmi yang ada di pintu III Bidaayu belum selesai dibangun.

"Mereka meminta agar yang satu blok di depan tidak tertibkan sampai pasar basah di Bidaayu selesai dibangun," kata Taufik.

Editor: Yudha