Warga Griya Prima Batuaji Tolak Lahan Fasum Dibangun Sekolah
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 31-07-2017 | 15:14 WIB
fasum-griya-permai1.gif
Spanduk penolakan warga Perumahan Griya Prima Batuaji. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Perumahan Griya Prima RT 04/ RW 14, Kelurahan Buliang, Kecematan Batuaji menolak alih fungsi lahan fasum menjadi lokasi SD Negri 008 oleh developer perumahan tersebut.

Pantauan BATAMTODAY.COM, di tengah lapangan yang berlokasi di perumahan itu sudah terpasang spanduk penolakan bertuliskan 'Kami pengurus dan warga Griya Prima menyatakan sikap menolak pengalih fungsian fasum untuk peruntukan lain.

Menurut Ketua RW 14, Perumahan Griya Prima, Nur Alam Syah, lapangan bola tersebut telah lama digunakan sebagai fasilitas sosial bagi warga perumahan setempat. Mulai dari kegiatan olahraga hingga melaksanakan kegiatan ibadah seperti shalat idul fitri hingga kegiatan warga lainnya.

"Kami tidak menolak sarana pendidikan di perumahan kami. Tapi kami menolak kalau lapangan yang sudah kami kelola bertahun-tahun itu mau dibangun sekolah, padahal sebelumnya sekolah SD 008 akan dibangun di Perumahan Kodim kenapa dialihkan kesini," ujar Nur, Senin (31/7/2017).

Selain itu dia juga menilai, rencana pembangunan sekolah itu kurang tepat. Pasalnya di dekat perumahan tersebut sudah ada dua sekolah yakni, SDN 001 dan SDN 002. Selain itu, lapangan tersebut juga digunakan untuk kegiatan belajar olahraga beberapa sekolah di Batuaji.

"Mereka semuanya olahraga di sini. Begitu juga dengan klub-klub sepakbola. Mereka juga latihan disini tidak dipungut biaya," ujar Nur.

Penolakan warga itu sudah disampaikan ke Kecamatan Batuaji bahwasannya mereka menolak pembangunan apapun di atas lapangan tersebut.

"Penolakan itu sudah kami sampaikan kepada pihak Kecamatan tapi belum ada respon. Bahkan pihak Developer dan Kecematan sudah melakukan pengukuran di lapangan itu tampa melibatkan warga," ujar Nur lagi.

Penolakan tersebut dibenarkan oleh Camat Batuaji Fridkalter, Fridkalter mengaku tak seharusnya warga di sana menolak rencana pembangunan gedung sekolah baru itu. Bagaimanapun pembangunan gedung sekolah tersebut juga untuk kepentingan masyarakat di sekitarnya.

"Pihak developer sudah serahkan lahan itu untuk dibangun sekolah tapi sebagian warga malah menolak. Ini yang akan kami perjuangkan. Bagaimanapun itu untuk kebaikan bersama. Untuk anak cucu kita nanti," ujar Fridkalter.

Editor: Yudha