Menyaksikan Ekonomi Batam Menuju Kebangkrutan (Bagian-3)

Jangan Salah, Ini Loh Prestasi Pimpinan BP Batam
Oleh : Saibansah
Senin | 05-06-2017 | 08:00 WIB
andi.gif
Direktur Promosi Investasi dan Humas BP Batam, Andi Antono. (Foto: Ist)

KEMEROSOTAN ekonomi Kepri pada triwulan pertama 2017, terendah di Sumatera, bukan salah pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Itu karena dampak ekonomi global. Juga, kaburnya para investor dari Batam, tidak sepenuhnya kesalahan BP Batam. Tak percaya? Berikut hasil wawancara wartawan BATAMTODAY.COM Saibansah dengan Direktur Promosi Investasi dan Humas BP Batam, Andi Antono.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 Mei 2017 mengungkapkan, laju pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan pertama 2017 mengalami perlambatan. Hanya berada pada angka 2,02 persen. Posisi ini "terjun bebas" dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2016 lalu sebesar 5.24 persen.

Fakta data BI Kepri itu sungguh menyesakkan semua pihak. Karena dampaknya saat ini sudah sangat terasa. Hidup masyarakat Batam semakin susah. Ditambah lagi dengan tutupnya 34 perusahaan yang menghasilkan ratusan pengangguran baru.

Baca: Presiden Jokowi Minta Menko Perekonomian segera Ganti Kepala BP Batam

Padahal, Senin 11 April 2016 lalu, saat tujuh orang pimpinan baru BP Batam mulai berkantor di "gedung depan bundaran" Batam Center, di bawah komando Hatanto Reksodipoetro. Ketika itu, sempat tumbuh harapan masyarakat Batam dan pelaku usaha, bahwa "tujuh jawara" tersebut bakal segera membawa Batam menjadi benar-benar "lokomotif" pertumbuhan Indonesia wilayah barat. Sayang, seiring waktu berlalu, setahun dua bulan sudah, asa itu semakin sirna.

Kini, harapan masyarakat Batam dan para pelaku dunia usaha hanya satu, segera tarik kembali 7 orang pimpinan Batam. Kembalikan BP Batam ke tangan profesional yang benar-benar profesional, bukan orang-orang gagal.

Karena ternyata, 7 pimpinan BP Batam tersebut bukanlah profesional seperti yang dijanjikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Hatanto Reksodipoetro adalah seorang caleg (calon legislatif) dari Partai Hanura Daerah Pilihan 9, tahun 2014, tapi gagal, tidak dipilih rakyat.

Baca: Ekonomi Batam Terpuruk, Komisi VI DPR RI Bentuk Pansus

"Merosotnya tahun ini saja atau sudah 5 tahun terakhir," ujar Direktur Promosi Investasi dan Humas BP Batam, Andi Antono mengomentari kemerosotan pertumbuhan ekonomi Kepri itu.

Sedangkan mengenai tutupnya 34 perusahaan di Batam yang menyisakan penggangguran baru, menurut Andi Antono, itu adalah dampak dari merosotnya perekonomian global. Sambil mengirim data alasan tutupnya sejumlah perusahaan di Batam.

Dintaranya, jasa konstruksi gedung dan perdagangan, tutup karena tidak ada kegiatan operasional. Kemudian, jasa penyedia keamanan dan konsultasi keamanan, tutup karena kontrak telah habis. Sektor perdagangan, tutup karena tidak bisa menutupi biaya operasional. Termasuk, jasa pendidikan taman kanak-kanak swasta, alasannya diserahkan kepada playgroup micro.

"Jangan-jangan perusahaan bikin sekolah TK pun dihitung, mana alamatnya di Ruko pula. Terus yang disalahin BP Batam...ha ha ha," tambah Andi Antono mengomentari 34 perusahaan di Batam yang tutup.

Baca: Belum Tampak Langkah Konkrit Selamatkan Batam

Memang, tambah Andi Antono, ekonomi saat ini sedang turun. Tapi itu karena faktor global dan sudah terjadi beberapa tahun ini, sejak harga minyak turun.

Kemudian, Direktur Promosi Investasi dan Humas BP Batam itu mengajak masyarakat untuk melihat prestasi pimpinan BP Batam dalam kurun waktu 1 tahun 2 bulan ini.

"Melakukan penyederhanaan proses perijinan dengan sistem online dan fasilitas i23j plus dan kilk. Tapi pembenahan itu akan terasa manfaatnya ke depan dengan sistem online yang transparan dan mengurangi potensi moral hazzard," papar Andi Antono.

Kemudian apa lagi prestasi pimpinan BP Batam? "WTP. Selama ini tidak pernah, tapi dengan pembenahan setahun ini sudah bisa WTP," tegasnya.

Editor: Surya