Pekerjaan Drainase Terhambat Cuaca, Perumahan Bumi Agung Batuaji Terancam Longsor
Oleh : Yosri Nofriadi
Kamis | 25-05-2017 | 17:02 WIB
drainase-yang-nyaris-memakan-rumah-warga.gif
Pengerjaan proyek drainase di depan perumahan Bumi Agung, RW 21, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji terkendala akibat cuaca (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Drainase yang rawan longsor ternyata tidak hanya dikeluhkan warga Perumahan Puri Mas, Kelurahan Buliang. Keluhan serupa juga datang dari warga Perumahan Bumi Agung, RW 21, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji.

Drainase utama samping perumahan itu juga dilanda longsor. Longsor itu akibat pinggiran drainase yang terkikis banjir yang juga sudah memakan pinggiran jalan masuk ke perumahan warga.

Drainase dengan lebar mencapai enam meter itu, baru berupa galian seperti sungai saja. Belum ada semenisasi apapun sepanjang drainase tersebut.

Imbasnya, kerusakan drainase semakin parah, sebab banjir terus mengikis pinggiran drainase yang belum disemenisasi. Rumah warga terancam ambruk, sebab longsor pinggiran drainase tersebut kian melebar hingga ke rumah warga.  

"Sudah lama kondisinya seperti ini. Memang sudah parah. Takutnya longsor itu sampai ke rumah kami," kata Silvia, salah seorang warga di perumahan tersebut, Kamis (25/5/2107).

Setiap kali hujan, pinggiran drainase memang selalu runtuh karena terkikis banjir. Drainase yang semula lebar sekitar empat meter itu, kini melebar mencapai enam meter.

Kondisinya sama persis dengan drainase di perumahan Puri Mas. Warga khwatir jika drainase tersebut tak segera disemenisasi, maka pemukiman mereka akan diterjang longsor.

"Kalau dibiarkan terus rumah, kami di pinggir ini bisa rusak karena longsor ini," ujarnya lagi.

Namun kini, kerusakan drainase itu sudah mulai diperbaiki. Proyek pembangunan drainase dari Dinas Bina Marga Kota Batam itu pun sudah mulai dikerjakan di perumahan tersebut.

Bahkan, CV Tinuntun Jumbun Karsa, selaku pelaksana pembangunan, sudah mulai membersihkan saluran drainase yang sudah tertimbun. Hanya saja pengerjaan drainase itu memang sedikit terhambat, sebab intesitas hujan yang cukup tinggi sehingga menyulitkan pihak kontraktor merampungkan pengerjaan drainase itu.

"Sudah tiga hari ini kami tak kerja. Gimana lagi hujan terus," ujar seorang pekerja di lokasi proyek tersebut.

Padahal sesuai jadwal awal, proyek tersebut rencananya akan rampung dalam 120 hari kalender kerja. Namun karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, pengerjaan proyek bisa tidak tepat waktu.

Editor: Udin