Kecamatan Sagulung Pasang Spanduk Larangan Pembangunan Jembatan di Cemara Asri
Oleh : Yosri Nofriadi
Sabtu | 13-05-2017 | 14:39 WIB
spanduk-larangan1.gif
Spanduk larangan melanjutkan pembangunan jembatan di Cemara Asri Sagulung. (Foto: Yos)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kecamatan Sagulung memasang spanduk di depan Perumahan Cemara Asri di pinggir Jalan R Suprapto yang isinya berupa larangan untuk melanjutkan pembangunan karena sedang proses pembongkaran jembatan yang mengganggu drainase.

Spanduk warna merah berukuran dua kali satu meter itu menjadi perhatian warga yang melintas. Warga bertanya-tanya alasan pemasangan spanduk yang bertuliskan: Bangunan ini tidak berizin, tidak boleh dilanjutkan karena proses pembongkaran dan pengawasan dari Kecamatan Sagulung berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam nomor 16 tahun 2007.

"Kenapa dengan jembatan itu, kok dilarang? Mungkin pengembangnya menyalahi aturan dan tidak memiliki izin," ujar Edo warga di sekitar lokasi, Sabtu (13/5/2107).

Hal yang sama dikatakan Edi, ia beranggapan kalau spanduk itu dipasang karena pihak pengembang Perumahan Cemara Asri sudah membandel dengan teguran yang diberikan pihak Kecamatan.

"Mungkin pihak Kecamatan sudah capek dengan pihak pengembang yang keras kepala. Karena itu spanduk dipasang, biar semua orang tahu kalau pembangunan jembatan itu menjalani aturan," ujar Edi.

Sementara, Kasitrantip Kecamatan Sagulung Jamil, mengatakan pemasangan spanduk itu dilakukan karena pihak pengembang Perumahan Cemara Asri tidak mengindahkan surat peringatan yang dikirimkan. Bahkan sebelum surat peringatan dikirimkan pihak pengembang sudah berjanji akan melakukan pembongkaran tiang pondasi jembatan itu.

"Sebelum surat peringatan kita kirimkan mereka berjanji akan membongkar, tapi sampai saat ini mereka tidak lakukan dan hanya diam saja," ujarnya.

Pembangunan jembatan tersebut diakui Jamil, selain merusak saluran drinase juga menyalahi aturan karena belum memiliki perizinan. Dengan demikian lanjut Jamil, pembangunan jembatan itu memang harus dibongkar untuk kepentingan warga agar terhindar dari bahaya banjir.

"Selama ini keluhkan banjir, jadi saat pemerintah mau mengatasi, tolong didukung bukan mempersempit alur sungai untuk kepentingan sendiri," ujarnya.

Akibat pembangunan jembatan itu, drainase yang semula lebarnya mencapai enam meter dengan kedalam sekitar empat meter kini menyempit hanya empat meter saja. Batu miring di sisi kiri-kanan jembatan telah dibongkar dan dimajukan ke bagian dalam drainase untuk fondasi jembatan.

Editor: Yudha