Gubernur dan Ketua DPRD Tegaskan Tak Ada Tempat bagi Sikap Intoleran di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 08-05-2017 | 10:38 WIB
tolak-radikalisme2.jpg

Ilustrasi anti radikalisme. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Paham radikal, sikap intoleran dan teroris, yang saat ini jadi isu nasional, mendapat perhatian khusus dari Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Ketua DPRD Jumaga Nadeak. Nurdin dan Jumaga menegaksan menolak keras ideologi-ideologi itu untuk hidup dan berkembang di Tanah Melayu Provinsi Kepri.

"Saya menolak keras paham radikal dan sikap intoleran di Kepri ini. Tidak ada tempat untuk hal-hal seperti ini," kata Nurdin usai penutupan pendidikan dasar Resimen mahasiswa di Markas Yonmar 10/SBY, Senin (8/5/2017).

Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Gubernur Nurdin pun mengajak masyarakat melawan siapapun yang berusaha merubah kesepakatan pendiri bangsa ini.

"Kami mendukung penuh NKRI dan juga empat pilar bangsa," tegasnya lagi.

Senada dengan Gubernur, Ketua DPRD Jumaga Nadeak menilai ideologi radikal, terorisme dan inteloransi tidak boleh dibiarkan berkembang di Kepri ini. Jika paham ini dibiarkan, Jumaga khawatir akan mengganggu tatanan ketenteraman dan kedamaian warga.

"Kita di Kepri sudah hidup aman dan damai. Kedamaian ini dibangun bersama, tidak boleh diganggu oleh siapapun," katanya.

Untuk mengatasinya, semua unsur harus mengambil peran masing-masing untuk melakukan upaya-upaya pencegahan guna menangkal berbagai isu yang bisa memecah belah umat di daerah ini.

Tokoh agama misalnya, mereka akan berperan menyampaikan kepada umat untuk bersikap tegas menolak kehadiran paham yang bisa mengganggu kerukunan hidup umat yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Editor: Gokli