Dari Jamu Gendong Merambah Industri Rumahan
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 14-04-2017 | 08:00 WIB
jamuerna.jpg

Jamu rumahan produksi Erna yang banyak diminati masyarakat Punggur Batam. (Foto: Saibansah)

LEBIH satu dasawarsa, Erna menggeluti bisnis jamu tradisional. Memulai dari jamu gendong, kini merambah ke industri rumahan. Bagaimana warga Punggur Batam ini manapaki bisnisnya itu? Berikut tulisan wartawan BATAMTODAY.COM, Irwan Hirzal.

Jamu merupakan sejenis obat-obatan herbal tradisional yang berasal dari Indonesia. Dibuat dari bahan-bahan alami dan tanpa bahan pengawet sama sekali, Erna meracik resep tradional masyarakat Indonesia. Mulai dari beras kencur, kunyit asam, jahe, lempuyang dan sebagainya. Semuanya itu adalah warisan trasional khas masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Warisan tradional itulah sejak sepuluh tahun menjadi bisnis rumahan Erna, perempuan Jawa asal Sumatera Utara itu. "Dulu saya jualan jamu gendongan ini keliling kampung di Punggur," tutur ibu dua orang anak itu kepada BATAMTODAY.COM.

Ternyata, respon masyarakat di Punggur pada jamu tradional cukup bagus. Siapa sih yang tak tahu khasiat jamu tradisional Indonesia? Bahkan masyarakat internasional sudah mengakuinya. Seperti jamu beras kencur. Jamu yang terbuat dari bahan dasar beras dan kencur yang biasa dicampurkan dalam pengolahannnya seperti biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulaga, asam, kunyit, gula merah, gula putih, jeruk nipis, garam dapur, serta kayu keningar.

Atau, jamu kunyit asam yang memiliki kandungan kurkumin, vitamin C, minyak atsiri, protein, karbohidrat dan beberapa mineral seperti kalsium, fosfor dan zat besi. Semuanya itu sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Seperti beras kencur, bermanfaat dapat menghilangkan pegal-pegal dan linu, dapat meringankan gangguan batuk, menambah nafsu makan, terutama bagi anak-anak, memberikan efek kebugaran bagi tubuh, menyembuhkan perut kembung. "Sekarang, jamu saya sudah saya kemas dalam botol, tanpa bahan pengawet," tambah Erna.

Dengan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kota Batam dan beberapa kali mengikuti pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, pengusaha wanita ini terus memacu produksi jamu rumahannya itu. "Setiap hari produksi jamu saya sekarang ini baru 200 botol," ungkapnya.

Sejauh ini, produksi jamu rumahannya itu tidak banyak menghadapi kendala. Sebab, pasokan bahan baku jamu tradisional banyak tersedia di pasar Punggur atau di Jodoh. Hanya akses permodalan yang diharapkannya ada dukungan dari pemerintah.

Meski demikian, dengan modal yang ada, dirinya terus menggeluti bisnis produk kesehatan itu. Hasilnya, cukup bagus dan prospeknya juga cerah. 

Untuk pemesanan, hubungi Erna : 081364052062.

Editor: Dardani