Lira Kepri Dukung Penyesuaian Tarif Listrik di Batam
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 07-04-2017 | 18:38 WIB
LIRA-dukung-kenaikan-tarif-PLN.gif

Lira mendukung penyesuaian tarif listrik di Batam (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keputusan Gubernur Kepri menyetujui penyesuaian tarif listrik hingga 45,3 persen, masih menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat Termasuk, di kalangan Ormas maupun OKP dan LSM.

Salah satunya, LSM DPW Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kepri, serta dua OKP nya, Pemuda Lira dan Perempuan Lira, ditambah Jaringan Mahasiswa Lira. Dalam hal ini, mereka mendukung adanya penyesuaian tarif listrik.

Seperti yang disampaikan Ketua DPW Pemuda Lira Kepri, Refandi Guci, dukungan yang diberikan untuk memberikan pemahaman melihat kenaikan tarif listrik harus dari arti yang luas. Sebab, Batam adalah miniatur Indonesia.

"Dilihat dari segi geografis, kita berharap Batam bisa maju dari segi ekonomi dan juga dalam bidang investasi dan bersaing dengan negara tetangga. Namun sebelum bersaing, tentu segala persiapan harus dilakukan, salah satunya daya listrik," ungkap Refandi, Jumat (7/4/2017).

Menurutnya, listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan primer. Tentunya, bagaiman bisa bersaing jika daya listrik yang ada belum maksimal, dikarenakan PLN belum bisa meningkatkan daya untuk menciptakan listrik yang lebih untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Dengan kata lain lanjutnya, kondisi sekarang ini justru PLN sulit memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat, sehingga terjadi jadwal pemadaman listrik, karena tekendala dari anggaran.

"Perlu diketahui, Bright PLN Batam bukan mendapat subsisdi dari pemerintah, namun mereka melakukan upaya subsidi silang dengan perusahaan besar yang bertarif listrik cukup tinggi. Nah dari sana mereka mencoba membantu tarif listrik masyarakat," jelasnya.

Dengan data yang dimiliki lanjutnya, Batam masih tergolong murah dalam pembayaran tarif listrik. Seharusnya masyarakat bisa merespon positif agar pelayanan listrik lebih maksimal.

Sementara, Walikota Lira, Aksa Halatu, mengatakan, dengan dukungan yang diberikan ini, bukan dilakukan karena kepentingan individu. Melainkan untuk membuka mata masyarakat, serta meminta pada kawan-kawan yang tergabung dalam kelompok-kelompok agar tidak memberikan pemahaman yang negatif.

Kenyataan yang ada lanjutnya, saat ini yang berkoar menentang kenaikan listrik bukanlah masyarakat yang sesungguhnya. Melainkan suatu kelompok yang mengatasnamakan masyarakat.

"Namun sekarang yang perlu dipertanyakan, mewakili masyarakat mana mereka? Bisa tidak mereka membuktikan masyarakatnya?" tantang Aksa.

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah sangat pintar dalam menilai. Jika memang penyesuaian listrik ini menjadi beban mereka, pasti otomatis mereka menentang tanpa perlu ada yang mengomandoi.

"Masyarakat pasti akan tergerak sendiri untuk menentang. Namun sekarang justru ada kawan-kawan yang mengharapkan keuntungan untuk kelompoknya, justru menentang dengan mengatasnamakan masyarakat. Kita bisa lihat kok, sejauh ini kondisi masih kondusif dan masyarakt yang sebenarnya tidak menggubris," ujarnya.

Hal itu dikarenakan, masyarakat ingin mendapatkan pelayanan terbaik. Jika dilihat dari kabupaten dan kota di Kepri ini, pelayanan PLN Batam terbaik. Meski selama ini untuk menaikkan tarif sebagai penyesuaian selalu gagal, namun mereka justru masih meningkatkan pelayanannya.

"Kami juga sudah bertemu dengan anggota DPRD Batam. Awalnya mereka juga tidak menerima, namun setelah dipaparkan PLN kondisi yang ada, sehingga disahkanlah penyesuaian itu 45,3 persen. Kami berharap kawan-kawan bisa benar-benar mendukung masyarakat, bukan bergerak demi kepentingan kelompok," harapnya.

Editor: Udin