Impian Warga Pulau Panjang Nikmati Setrum Semalaman
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 07-04-2017 | 16:51 WIB
pulau-panjang.jpg

Pintu gerbang di Pulau Panjang menyambut kunjungan para wisatawan. (Foto: Otonomi.co.id)

BATAMTODAY.COM, Batam - Letak Pulau Panjang, Kacamatan Bulang hanya berhadap-hadapan dengan Pulau Batam. Posisinya, persis di depan Jembatan 1 Barelang. Ironisnya, hingga saat kini belum teraliri listrik dengan baik.

Warga di Pulau Panjang hanya menikmati listrik dari pukul 18.00 s/d 24.00 WIB. Selanjutnya, mereka larut dalam gelap. "Beginilah nasib orang pulau, hanya bisa lihat lampu-lampu di Batam saja," ungkap Abdullah, salah seorang warga Pulau Panjang.

Pentolan grup musik tradisonal "Lime Saudare" ini mengaku terkadang kesal melihat kesenjangan sosial yang dialami oleh masyarakat pulau dengan warga Kota Batam. Apalagi, jarak Pulau Panjang hanya sepelemparan dengan Pulau Batam. "Kami juge warga Batam, tapi tak bise nak hidup seperti orang di Batam," jelas Abdullah dengan logat Melayu yang kental.

Itulah makanya, Abdullah sangat berharap listrik Bright PLN dapat menerangi perkampungannya 24 jam, non stop. Seperti yang dinikmati warga Batam di kota. "Di sini punye bende (barang elektronik) pun tak gune, bukan bise dipakai, listrik tak kuat," jelasnya.

Kalau pihak PLN mau masuk ke Pulau Panjang, sebagai seorang tokoh masyarakat di sana, Abdullah sangat mendukung. "Dah lame kami ajukan, tapi belum masuk juge, setahun lalu orang PLN dah datang ke sini, tapi memang belum ada tande-tande listrik nak masuk, mungkin die (PLN) tak sanggup bangun tiang di tengah laut," selorohnya.

Sementara itu, Sekertaris Perusahaan Bright PLN Batam, Samsul Bahri mengungkapkan, tahun 2017 ini, pihaknya akan terkonsentrasi pada penyambungan listri di sejumlah pulau yang ada di sekitar Batam.

"Kami baru saja tanggal 17 Maret lalu, menghidupkan Teluk Lengung di Bumi Perkemahan Punggur, lalu Piayu Laut, bulan depan Insya Allah Pulau Buluh teraliri listrik, lalu Pulau Sambu," jelas Samsul.

Sambil berjalan, bright PLN juga akan meningkatkan pemerataan aliran listrik di Sembulang, Sijantung Galang, serta pulau-pulau lainnya di Kepri.

"Semoga semuanya berjalan lancar, dan tahun 2017 ini, pulau-pulau tersebut sudah dapat menikmati listrik 24 jam," jelasnya.

Sedangkan untuk Pulau Panjang, Pulau Akar dan pulau-pulau kecil yang ada di depan Jembatan satu dan Jembatan Dua Barelang, Samsul menjelaskan pihaknya sudah melakukan survey lapangan dan akan juga akan digesa.

"Target kita 2018 nanti semua pulau di sekeliling Batam sudah terang benderang. Jadi tak ada lagi kesenjangan sosial seperti yang dikeluhkan masyarakat pulau selama ini," paparnya.

Pemerataan aliran listrik ke pulau-pulau ini menurut Samsul merupakan permintaan khusus daru Gubernur Kepri DR H Nurdin Basirun. Menurutnya setiap berkunjung ke pulau-pulau, masyarakat selalu meminta kepada gubernur agar di pulau mereka dialiri listrik.

"Pak gubernur sebagai pemimpin tentu ingin semua masyarakat hidup dalam keserataan, paling tidak sama-sama dapat menikmati listrik 24 jam, makanya tugas kami sebagai perusahaan listrik untuk mewujudkan itu," sebutnya.

Nah, untuk mewujudkan kesetaraan ini, tentu bright PLN Batam membutuhkan investasi yang cukup besar, mebangun jaringan, menyiapkan konektivitas dan lain sebagainya.

"Kami tak bisa melakukan itu, kalau hingga saat ini masyarakat Batam masih disubsidi," katanya.

Dijelaskannya, kondisi sebelum penyesuaian tarif kemarin, bright PLN Batam mensubsidi pemakaian listrik rumah tangga sebesar Rp409 rupiah per Kwh. Subsidi itu diambil bright PLN Batam dari margin yang didapatnya dari hasil penjualan listrik ke perusahaan-perusahaan dan industri.

"Biaya Pokok Produksi (BPP) kami untuk per Kwh itu Rp 1.340,24 rupiah, kami jual ke rumah tangga pascabayar itu hanya Rp931,00 rupiah, kekurangannya itulah yang kami subsidi dari industri. Saat ini industri lagi lesu, bahkan sudah banyak yang tidak beroperasi, kalau rumah tangga terus disubsidi, maka jangankan untuk melakukan pengembangan ke pulau-pulau, untuk membeli bahan bakar saja mungkin kami tak mampu lagi nanti, karena harga bahan bakar terus meningkat," urainya.

Untuk itu, Samsul meminta agar masyarakat batam khususnya pelanggan bright PLN Batam rumah tangga untuk dapat memahami hal ini.

"Nukan untuk siapa-siapa, bukan untuk dihambur-hamburkan, tapi semua ini kami lakukan demi pemerataan listrik saudara-saudara kita yang ada di pulau-pulau, kami juga sangat menghargai dan menghormati niat mulia dari gubernur kita," tutupnya.

Editor: Dardani